News, Pendidikan

Wow, Teknologi Mengubah Cara Hidup dan Kerja Masyarakat Di 2030??

| Jumat 03 Nov 2017 15:15 WIB | 1458




MATAKEPRI.COM, Jakarta - Perkembangan teknologi dipercaya akan menciptakan pekerjaan baru yang belum ada saat ini. Sebanyak 85 persen pekerjaan baru di 2030 bahkan belum kita kenal. Hal ini merupakan hasil penelitian Dell bersama Institute for the Future (IFTF).

Penelitian ini memaparkan bagaimana teknologi mengubah cara hidup dan kerja masyarakat di 2030. Selain menyebabkan hilangnya sejumlah pekerjaan, Dell menyebutkan bahwa teknologi juga bisa membuka lahan pekerjaan baru. 

"Diperkirakan 85 persen pekerjaan di 2030 belum tercipta saat ini," jelas Amit Midha, President Commercial Business Dell Asia Pasifik dan Jepang, Kamis (3/11).

Sebagai contoh, pekerjaan media sosial atau pemasaran digital tak pernah dikenal sebelumnya. Tapi saat ini, dua pekerjaan itu menjadi penting dimiliki oleh tiap perusahaan. Berbagai pekerjaan baru lain inilah yang menurut Dell akan bermunculan dimasa mendatang. 

Peluang baru

Hal lain terkait hubungan teknologi dengan manusia. Pada 2030, ketergantungan manusia terhadap teknologi akan diyakini berkembang menjadi kerja sama dengan manusia. 

Efisiensi tenaga kerja disebut Dell akan membantu keterbatasan manusia. Teknologi menjadi perpanjangan tangan manusia untuk membantu mengelola tugas harian. 

Kolaborasi keduanya pun akan mendorong pola pikir kewirausahaan. Perubahan akan sangat cepat, sehingga industri-industri baru akan tercipta dan keterampilan-keterampilan baru pun akan dibutuhkan untuk bertahan hidup. 

"Hal ini akan sejalan dengan kemampuan mesin untuk menghasilkan kecepatan, otomatisasi, efisiensi serta produktivitas. Hal yang dihasilkan akan memungkinkan peluang-peluang industri dan peran (pekerjaan) baru," imbuhnya.

Analisa Data

Dell juga menyoroti soal perkembangan AI. AI diramal akan mengurus manusia lewat prediksi dan otomatisasi dalam 13 tahun ke depan.

Teknologi berbasis data dan analisa juga akan mengubah proses menemukan pekerjaan. Pekerjaan tidak lagi terbatas pada tempat, namun lebih merupakan serangkaian tugas.

"Dengan menggunakan teknologi pencocokan (matchmaking) berbasis data, perusahaan dapat menemukan [...] karyawan-karyawan berbakat dari seluruh dunia," lanjut Amit.

Hal tersebut merupakan hasil studi yang meneliti dampak teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality dan lainnya pada perusahaan dan tenaga kerja di Asia Pasifik serta Jepang (APJ). (www.cnnindonesia.com/***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait