Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker di Indonesia juga cukup tinggi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 penduduk atau sekitar 347 ribu orang. Kanker payudara termasuk dalam 10 penyebab kematian terbanyak pada perempuan di Indonesia dengan angka kematian 21,5 per 100.000 penduduk.
Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) juga mencatat, 70 persen pasien kanker payudara baru datang ke fasilitas kesehatan pada stadium lanjut. Padahal, bila pasien datang lebih cepat, penyebaran kanker masih bisa dicegah.
Boy menambahkan, penyebab kanker hingga saat ini masih belum diketahui, tapi beberapa faktor seperti, polusi dan makanan berpengawet disebut sebagai karsinogenik atau pemicu kanker. Yang penting dilakukan kini, yaitu menjaga berat badan ideal dengan olahraga.
"Olahraga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dengan sinar matahari sebelum pukul 08.00. Sinar UV saat itu berubah dari provitamin D menjadi vitamin D," katanya.
Selain itu, sebisa mungkin cukup tidur. "Tubuh kita memiliki ritme sirkadian yang akan membantu produksi hormon lebih optimal. Pukul 10 malam, tidak ada cahaya, suara, dan tidur selama 5-6 jam sudah cukup," kata dia.
Hindari pula alkohol dan bagi wanita, cara terbaik menurunkan risiko kanker payudara adalah menyusui. Lakukan juga pemeriksaan mammografi di usia 40 tahun ke atas.(www.liputan6.com/***)