News, Pendidikan

Romahurmuziy : Generasi Muda Harus Tetap Kritis untuk Menyuarakan Kebenaran

| Kamis 12 Oct 2017 10:51 WIB | 1376




MATAKEPRI.COM, Palembang - Di tengah gegap gempita perkembangan dunia digital dan aneka persoalan sosial yang dialami bangsa Indonesia saat ini, Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, menyebut generasi muda harus tetap kritis untuk menyuarakan kebenaran.


Pria yang akrab disapa Rommy ini menilai tingginya angka kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan akses konten porno yang masih mudah dan sering diakses oleh masyarakat di Indonesia merupakan cerminan buruknya moral bangsa. Seharusnya, hal ini tidak terjadi di Indonesia karena mayoritas penduduknya adalah muslim.

Untuk itu, peran mahasiswa sebagai garda penjaga moral bangsa diharapkan dapat menjadi salah satu pilar kontrol sosial. Caranya dengan terus melakukan kontrol sosial terhadap pemerintah dan DPR.

"Ada beberapa fenomena-fenomena sosial yang menunjukan tidak pantasnya hal tersebut terjadi di Indonesia yang penduduk Islamnya terbesar di dunia, seperti tingginya angka masyarakat yang mengakses konten porno, maraknya peredaran narkoba dan kriminalitas yang masih cukup tinggi. Ini semua bisa diminimalisir kalau mahasiswa mampu menjadi garda penjaga moral dengan melakukan kritik dan kontrol secara konsisten terhadap pemerintah maupun kami yang ada di DPR," papar Romi saat menghadiri Kongres BEM Perguruan Tinggi Agama Islam se-Indonesia di UIN Raden Fatah Palembang, Rabu (11/10/2017).

Generasi Muda Diminta Kritis Suarakan Kebenaran
Selain itu, ancaman radikalisme dan komunisme yang jelas-jelas merupakan faham terlarang, adalah keprihatinan untuk bangsa Indonesia. Adanya segelintir orang yang masih menginginkan pendirian negara khilafah juga disebabkan oleh tidak dipahaminya keragaman dalam keberagamaan dengan adanya Pancasila.

"Kita harus terus menerus menghidupkan dan menjadikan Pancasila sebagai _living ideology_ menghadapi tantangan yang hari ini masih mengitari Indonesia. Ada komunisme meskipun masih sumir, ada kapitalisme yang mengepung kita dari segala lini, dan juga ada keinginan sebagian orang untuk mendirikan negara khilafah dan paham-paham radikal yang harus kita lawan bersama," tuturnya.

Rommy berharap jangan saling mencaci maki hanya karena berbeda pandangan tentang doktrin kewajiban negara khilafah versus negara bangsa.

"Beberapa waktu lalu pemerintah telah membubarkan organisasi HTI karena terus mewacanakan akan mendirikan negara khilafah. Alasan pembubarannya adalah, kalau itu dibiarkan, maka ujungnya akan ada negara di atas negara atau negara di dalam negara Pancasila. Tentu ini sangat tidak kita kehendaki" tuturnya.(detiknews/***)


Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait