News, Pendidikan
| Jumat 29 Sep 2017 12:02 WIB | 1806
MATAKEPRI.COM, Pekalongan -
Seorang pria bernama Fredy Chandra (43) mendadak terkenal karena aksi
'gilanya' yang memberangkatkan 65 guru dan karyawan semasa dia SD, SMP,
dan SMA di Kota Pekalongan. Pria ini memang dikenal dermawan.
Putra almarhum Pjan Yauw Cwan ini dulu pernah tinggal di
Pekalongan sebelum akhirnya merantau ke Jakarta.
"Dulu dari kecil sampai lulus SMA dia (Fredy) tinggal di
Jalan Salak Kota Pekalongan bersama kedua orang tuanya," ucap Wawan,
kerabat Fredy Chandra yang saat ini masih tinggal di Kota Pekalongan, Kamis, 28
September 2017.
Namun, setelah ayah Fredy meninggal, dia mengajak ibundanya
merantau ke Jakarta. "Saat ini rumahnya di jalan Salak itu kosong,"
Wawan menambahkan.
Dia menyebut, jika sifat dermawan Fredy memang sudah terlihat
sejak masih sekolah. Fredy tidak segan membantu teman-temannya.
Sebelum merantau ke Jakarta, Fredy juga pernah beberapa bulan
bekerja sebagai guru di SD Sampangan dan teknisi komputer di sebuah pabrik di
Pekalongan.
Selama sekolah, Fredy memang sosok anak yang cerdas dan memiliki
motivasi yang tinggi untuk sukses. "Setelah sempat bekerja di pabrik
itulah Fredy memutuskan untuk merantau di Jakarta," kata dia.
Menurut Wawan, kini Fredy sebagai pengusaha yang terbilang
berhasil karena gigih bekerja. Dia menggeluti bisnis fiber optik.
"Saat ini dia (Fredy) sebagai pengusaha sukses kabel fiber
optik FO laut. Memang dia orangnya cerdas dan sangat gigih bekerja karena ingin
sukses, padahal dia dulu sempat kuliah di ITB Bandung tapi tidak selesai,"
jelasnya.
Selama bekerja di Jakarta, Fredy sering kali mendapatkan proyek
pekerjaan di luar negeri, seperti di Eropa. "Dulu pernah cerita kalau dia
(Fredy) pernah ada kerjaan di Jerman dan Prancis. Tapi katanya saat itu juga
beberapa negara lainya," katanya.
Atas keberhasilannya itu lah, pria asal Pekalongan ini
mampu menuntaskan nazarnya untuk memberangkatkan guru-gurunya piknik ke luar
negeri. Selama 5 hari 4 malam, ke-65 guru dan karyawan SD, SMP, dan SMA semasa
dia sekolah dulu menikmati fasilitas mewah sambil menikmati suasana di Malaysia
dan Singapura. (liputan6/***)