Advetorial, Ekonomi

Nurdin Bakal Mendorong Sektor Perikanan dan Kelautan Jadi Penopang Ekonomi

| Selasa 26 Sep 2017 10:33 WIB | 2416




MATAKEPRI.COM, Kepri - Keyakinan dengan kemampuan anak-anak di berbagai pulau selalu dikumandangkan Gubernur H Nurdin Basirun. Dia merasakan, anak-anak Kepulauan Riau bisa menjadi besar jika mereka memaksimalkan setiap kesempatan yang ada.

Suatu kali, saat menjadi nakhoda di Kabupaten Karimun, Nurdin menawari seorang pemuda untuk mengabdi di daerahnya. Keahlian perikanan yang dimiliki pemuda tersebut diyakini Nurdin bakal dapat mendorong sektor perikanan dan kelautan menjadi penopang ekonomi masyarakat. Apalagi diperkuat bukti pada pertemuan Saudagar-saudagar Melayu, banyak anak-anak pulau yang sukses di bidang wirausaha yang digagas seorang tokoh Kepri yang sukses, yaitu Rida K Liamsi.

Namun, sang pemuda menolak. Dia lebih memilih berwisata usaha membuka tambak. Kini dia memiliki usaha budidaya ikan yang cukup besar di sebuah negara Asean.

Berdasarkan pengalaman ini, Nurdin yakin bahwa anak-anak Kepri selalu bisa jika dia berusaha dengan tekun dan fokus. Peristiwa itu menguatkan kapercayaan Nurdin untuk mendorong anak-anak Kepri maju dalam bidang mereka gemari. Hamparan laut yang luas, dengan segala kekayaan dan potensinya, dipercaya Nurdin mampu menjadi penopang utama ekonomi masyarakat Kepri.

Menjadikan laut panggung dalam menggerakkan ekonomi masyarakat merupakan salah satu visi utama pembangunan Kepri. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016 – 2021 teramat jelas mempertegas visi yaitu “Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”.

Program-progam yang disenaraikan Nurdin memang bermuara untuk peningkatan kesejahteraan. Proyek infrastruktur dibuat untuk memicu dan memacu pergerakan ekonomi masyarakat. Demikian juga dengan program-program prioritas baik di perhubungan, pendidikan, kesehatan, kelautan perikanan, lingkungan hidup dan pariwisata. Semua yang dilakukan tidak terlepas dari pembangunan keagamaan sebagai pondasi pembangunan.

Menjadikan Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu yang sejahtera sebuah tujuan utama. Kesejahteraan itu tidak hanya sampai kepada masyarakat di pulau-pulau utama. Ada 2.408 pulau di Kepriyang sebagian berpenduduk. Penduduk di berbagai pulau inilah yang diinginkan Nurdin juga sejahtera dan merasakan kehadiran provinsi.

Nurdin selalu menyediakan kesempatan untuk selalu berkunjung ke sejumlah pulau. Bersilaturahmi, menjemput masalah dan mencarikan solusi. Seperti membangun beberapa kegiatan infrastruktur, sesuai skala, sehingga semakin lancar menggerakkan ekonomi masyarakat.

Beberapa pulau potensi didorong untuk masuknya investasi. Investasi pada banyak sektor. Baik perikanan, pariwisata, industri oil dan gas serta lainnya. Investasi yang membawa masyarakat meraih kesejahteraan. Nurdin terus meyakinkan investor untuk mengenbangkan investasi. Juga sejumlah negara untuk terus meningkatkan investasi. Di berbagai pulau di Kepri.

Semua itu dilakukan agar ketimpangan semakin mengecil. Salah satu ukuran ketimpangan digunakan adalah Gini Rasio. Pada Maret 2017, Gini Rasio Kepri sebesar 0,334. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan Gini Rasio September 2016 yang sebesar 0,352. Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemerataan pengeluaran di Kepulauan Riau selama periode September 2016-Maret 2017.

Dalam catatan BPS, penurunan jumlah Gini Ratio menunjukkan adanya perbaikan pada pemerataan pembangunan. Dan Nurdin selalu menekankan aktivitas pembangunan harus dinikmati setiap kabupaten kota. Bahkan hingga ke pulau-pulau.

Di pulau-pulau itu, Nurdin selalu memotivasi anak-anak untuk maju meraih kesuksesan. Karena dia paham dengan kemampuan anak-anak pulau. Apalagi dia sendiri lahir tepatnya di sebuah pulau kecil. Nurdin yakin, anak-anak dengan budaya bahari yaitu selalu memiliki visi yang jauh ke depan. Juga budaya dengan kerja keras, disiplin dan jujur. Bertaqwa dengan Allah akan membuat anak anak pulau sukses.

Nurdin juga selalu mendorong anak-anak untuk membangun pondasi akhlak sejak dini. Bersafari subuh ke berbagai masjid di Kepri, sepertinya menjadi salah satu upaya untuk itu. Dia selalu mengimbau agar anak-anak dibawa ke masjid, diakrabkan ke masjid dan aktivitas agama.

Kepada para pelajar dan generasi muda, Nurdin juga selalu berpesan agar menjauhi narkoba. Barang haram ini terus dipasok untuk merusak generasi bangsa. Masuk ke segala kalangan dengan segala cara.

Dia berterima kasih aparat keamanan begitu gencar melakukan pemberantasan narkoba. Juga melakukan pencegahan, seperti penangkapan belakangan ini. Masyarakat diajak aktif untuk memerangi narkoba. Demi menjaga generasi Kepri terhindar dari hal-hal yang mencelakakan.

Kepri juga harus menunjukkan identitas semakin ramah lingkungan. Keramahan terhadap lingkungan bahkan mendukung sektor kepariwisataan dan perikanan. Menjaga laut tetap bersih, dan tidak membuang sampah ke laut menjadi sesuatu yang sangat baik.

Saat berkunjung ke pulau-pulau, Nurdin selalu menyampaikan pesan itu. Jaga laut Kepri tetap bersih. Pesan itu seakan selaras dengan kerisauan sektor perikanan dunia belakangan ini. Microplastik memang menjadi kerisauan ahli-ahli perikanan. Tanpa disadari plastik yang dibuang ke lautan terurai hingga berukuran mirko, mencemari lautan, termakan biota laut dan meracuni manusia yang menkonsumsinya.

Nurdin ingin sebanyak 96 persen luas laut Kepri, harus memberi manfaat ekonomi untuk daerah. Keunggulan di sektor maritim inilah yang terus digesa Nurdin. Meski demikian, sektor pertanian dan peternakan juga mendapat perhatian serius. Seperti di Lingga, yang dalam program menjadi lumbung pangan untuk Kepri.

Selain itu, Kepri juga mengandalkan sektor bahari untuk pariwisata. Laut Kepri sudah menjadi laman bermain berbagai yatcher dunia. Juga menjadi tujuan sejumlah cruise.

Nurdin menyebutkan arah kebijakan pariwisata Kepri menuju gerbang wisata bahari Indonesia itu adalah bagian dan strategi penguatan komunikasi pariwisata. Hal ini karena Kepri ingin merebut brand potitioning yang membedakannya dari daerah lain di Indonesia.

Sektor pariwisata pada tahun 2016 tercatat sebanyak 1.920.232 orang. Sedangkan konstribusi jumlah wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau terhadap jumlah seluruh wisman yang berkunjung ke Indonesia selama Tahun 2016 adalah 16.7 persen.

Tentu ini harus terus ditingkatkan. Sektor ini mampu memberi banyak efek pergerakan ekonomi masyarakat. Karena dalam jangka pendek, menengah dan panjang, menurut Nurdin pariwisata selalu tumbuh positif.(Humas Pemprov)



Share on Social Media