News, Ekonomi

Kepala Bappenas Buka Indonesia Future City & REI Mega Expo 2017

| Selasa 19 Sep 2017 16:51 WIB | 2087



Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Republik Indonesia, Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro, menjad


MATAKEPRI.COM, Tangerang - Smart Indonesia Initiatives Conference dimulai Senin (18/9) pagi. Hadir sebagai Keynote Speaker antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Republik Indonesia, Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro; Asisten Deputi Telematika dan Utilitas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Eddy Satriya; serta Kepala Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc, MM, yang memaparkan tentang konsep smart city.

Pada kesempatan tersebut, lebih dari 150 peserta konferensi hadir di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang, Banten untuk mengikuti Smart Indonesia Initiatives Conference.
Konferensi ini merupakan rangkaian dari event Indonesia Future City & REI Mega Expo 2017 yang telah berlangsung sejak 14 – 24 September 2017 di ICE BSD.
 
Dalam paparannya, Kepala Bappenas menegaskan bahwa konsep smart city haruslah berujung kepada semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat di kota tersebut.

Ia pun mengingatkan agar pemerintah kota untuk tidak terjebak dengan kata ‘smart city’, karena Pemerintah Kota sering mengidentikkan kata ‘smart city’ dengan kecanggihan informasi teknologi.

Lebih dari itu, konsep ‘smart city’ sebenarnya adalah bagaimana mempercepat layanan publik serta meningkatkan produktifitas kota agar kota bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi (smart economy).

"Konsep smart city diupayakan agar kota yang kita tinggali menjadi kota yang berkelanjutan dalam hal smart economy, smart human capital, smart governance, smart mobility dan smart living,"jelasnya.
 
Konsep Smart Economy yang akan diarahkan oleh Pemerintah berdasarkan RPJMN (2015-2019) adalah city branding (produk unggulan, SDM, karakter sosial dan budaya), e-business (mengembangkan peran layanan sistem informasi industri dalam meningkatkan nilai tambah perekonomian kota), meningkatkan kemampuan inovasi SDM dalam inovasi dan kewirausahaan dan elektronifikasi (transaksi manual menuju ke transaksi online).
 
Kepala Bappenas juga menyoroti tentang kesulitan pemerintah daerah dalam mencukupi kebutuhan perumahan bagi warganya karena keterbatasan APBD. Menurut Kepala Bappenas, saat ini pemerintah sedang mendorong e-governance, dimana pelayanan publik dibuka seluas mungkin aksesnya agar semua kebutuhan masyarakat kota dapat terpenuhi.

Salah satu yang harus diupayakan adalah konsep Public Private Partnership (PPP), dimana pihak swasta dan pemerintah daerah berkolaborasi bersama untuk memenuhi kebutuhan warga Kota. Contohnya, kebutuhan pemukiman bagi warga dilakukan oleh pihak swasta, namun seturut arahan dari pemerintah kota /kabupaten. Hal ini haruslah dijadikan kebiasaan Pemda ke depannya, untuk mencapai smart economy dan smart governance.
 
Kepala Bappenas menambahkan, pada tahun 2045, 80% penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan, oleh karena itu mulai saat ini sudah harus diantisipasi hal-hal yang akan menjadi kebutuhan warga Kota. Misalnya, untuk 20 kota di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang banyak, sudah harus membuat konsep angkutan massal berbasis rel, untuk segera diwujudkan ke depan.
 
Pemerintah sendiri, tegasnya, juga memiliki banyak pekerjaan rumah, diantaranya bagaimana mengintegrasikan semua sistem informasi teknologi yang ada di semua pemerintah kota, bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam hal layanan publik serta membuat regulasi yang baik agar dapat mengantisipasi bisnis online yang semakin menjamur, agar semua pelaku berada di level yang sama (the same level of playing field).
 
Kepala Bappenas mengapresiasi Smart Indonesia Initiatives Conference yang digelar selama 3 hari berturut-turut di ICE BSD Tangerang Banten. Menurutnya, ini merupakan ajang yang sangat baik untuk bertukar pikiran dan berdiskusi membahas tentang Kota Masa Depan yang dicita-citakan.
 
Smart Indonesia Initiatives Conference akan berlangsung hingga Rabu, 20 September 2017, menghadirkan total 60 pembicara dari dalam dan luar negeri. Salah satunya ada Prof. Toshio Obi Dosen dari Waseda University yang akan menjadi Keynote Speaker pada hari ke-2 konferensi, pada hari Selasa 19 September 2017 pukul 10.00 WIB.
 
Tidak ketinggalan, pada hari ini di IFC & REI Mega Expo akan ada Nusantara Parade yang akan mengelilingi area pameran dan menyapa pengujung, serta band performance dari Revol dan accoustic performance oleh WWF Indonesia. Pengunjung cukup registrasi on site di Hall 5 dan tidak dikenakan harga tiket masuk.(*)





Share on Social Media