Batam

Narkoba, Judi dan Portitusi Musuh Bangsa

| Selasa 15 Aug 2017 19:03 WIB | 1671



Reses anggota DPD RI, M Nabil di Batam


Reses M Nabil, Anggota DPD RI di Batam

MATAKEPRI.COM, Batam - Anggota DPD RI Komite I Dapil Kepri, Ir. Muhammad Nabil. M.si menyikapi perkembangan yang terjadi di Kepri umumnya dan Batam khususnya. Dan masalah narkoba, judi dan portitusi tidak luput dari pandangannya.

Menurutnya ketiga kejahatan itu adalah musuh terbesar bangsa Indonesia. Karena ketiganya dapat mengubah karekter bangsa dan menimbulkan perpecahan bahkan kehancuran terhadap bangsa ini.

Demikian disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Kepri, Ir H Muhammad Nabil, dalam diskusinya bersama Kepri Media Group (MataKepri.com, BatamClick.com, WartaKepri.co.id, SitusKepri.com dan KepriNews.co.id) beserta sejumlah media online lainnya di dapur redaksi Situs Kepri, Senin (14/8/2017) malam.

Batam sebagai salah satu pintu gerbang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hari ini kondisinya sangat memprihatinkan. Praktik perjudian, prostitusi dan peredaran narkoba begitu marak. Hampir semua tempat hiburan malam yang beroperasi di Batam kini menyediakan failitas prostitusi, fasilitas perjudian dan menjadi tempat beredarnya narkoba.

“Batam sepertinya memang dikondisikan untuk daerah “hitam” perjudian tumbuh subur, prostitusi juga menjamur dan peredaran narkobanya semakin marak, ini terbukti dengan sejumlah penangkapan kurir narkoba yang masuk dari Malaysia ke Batam,” jelas Nabil.

Nabil mengatakan, hingga saat ini pihak penegak hukum dalam hal ini polisi, masih belum serius memerangi ketiga musuh bangsa ini.

“Saya yakin, kalau polisi serius, tak ada lagi Narkoba, perjudian dan prostitusi di Batam,” sebutnya.

Dikatakan Nabil, era kepemimpinan Jendera Polisi Dai Bachtiar saat menjadi Kapolri, praktik perjudian memang tumbuh dan berkembang, terlebih di Batam.

“Tapi ketika Sutanto jadi Kapolri, semua perjudian di Indonesia disikat, tak ada lagi pengusaha yang berani membuka tempat perjudian,” paparnya.

Namun sarang-sarang penyakit masyarakat itu kembali naik ke permukaan ketika Jenderal Sutarman, mantan Kapolda Kepri, dilantik menjadi Kapolri dan hingga saat ini dipegang oleh Jenderal Tito Karnavian.

“Saya bersama teman-teman di DPD RI dan DPR RI dari Kepri, adalah orang-orang yang mengusulkan dan berjuang agar status Polda Kepri ditingkatkan dari type B menjadi Type A, dan Kapoldanya dari bintang satu menjadi bintang dua,” ungkap Nabil.

Perjuangan itu tentu dengan tujuan, setelah naiknya kelas Polda Kepri, penanganan hukum dengan serta-merta juga akan meningkat.

“Tapi sepertinya keseriusan dari polisi memberantas tindak kriminal, judi, narkoba dan prostitusi ini masih sangat lemah, seperti yang saya sampaikan tadi, seakan ada kekuatan besar yang memang menciptakan Batam sebagai tempat berkembangnya dunia hitam,” katanya.(kmg)



Share on Social Media