News, Ekonomi

Penangkapan Ikan 100% Untuk Nelayan Indonesia, Asing Hanya Pengolahan

| Senin 14 Aug 2017 10:08 WIB | 1143




MATAKEPRI.COM, Sumbawa - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melarang asing masuk ke sektor perikanan tangkap. Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 44 tahun 2016 yang memastikan 100% asing hanya untuk pengolahan, sedangkan penangkapan ikan 100 persen untuk nelayan Indonesia. 

Ia berharap, kebijakan tersebut tetap bisa dipertahankan agar pemberantasan illegal fishing benar-benar bisa sukses sehingga keberlanjutan laut Indonesia sebagai masa depan bangsa bisa terus dipastikan.

"Saya mau titip Perpres 44, jangan sampai Perpres itu direvisi. Karena banyak extra ordinary people yang mau revisi," kata Susi saat mengisi acara Seminar Nasional dan FGD Forum Rektor Kita di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (14/8/2017).

Untuk itulah, setelah memberantas kapal-kapal asing pencuri ikan dalam dua tahun terakhir, barulah ikan di Indonesia bisa dipastikan ada bagi nelayan. Pemberantasan illegal fishing menunjukkan adanya peningkatan jumlah potensi sumber daya ikan dari Kajiskan. Angka konsumsi ikan juga meningkat dari 36 kg menjadi 43.34 kg

Dengan sumber daya ikan Indonesia yang sudah tersedia, pemerintah menawarkan ikan dari nelayan untuk para investor asing. 

"Jika orang bekerja, strateginya harus masuk akal. Kita harus segera bangkit untuk konsentrasi. Saya heran ada investor yang protes karena ada penenggelaman kapal, saya bilang jika kamu benar maka tidak akan ditenggelamkan," ujar Susi.

"Silakan olah, silakan beli. Saya mau nelayan dapat harga ikan yang baik dengan sistem lelang. Ekskavator saya akan berikan, ice flake (machine) tahun ini saya berikan juga tapi tempatkan dilokasi yang banyak nelayannya," sambungnya.

Seperti yang dilansir oleh Detiknews.com, Setelah memastikan stok ikan meningkat dan nelayan tradisional kembali melaut, Menteri Susi meminta kepada para nelayan untuk mendaftar asuransi nelayan.

Lanjut Susi, Indonesia harus memastikan kedaulatan di tangannya. Pemerintah dan masyarakat juga harus memastikan cara menangkap dan mengolah ikan kita dengan asas keberlanjutan, dengan tidak menggunakan bom maupun alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

Ia menilai, ini menjadi hal yang sangat penting karena negara Indonesia adalah negara yang besar dan harus mampu menyambut era globalisasi. Penangkapan ikan dengan cara yang baik akan membuat sumber daya perikanan berkelanjutan dan menjadi tumpuan ketahanan pangan Indonesia di masa mendatang.

"Ini kan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bisa bersaing. Jangan sampai negara yang besar tidak memiliki kualitas SDM yang baik. Indonesia harus bisa memastikan kedaulatan di laut karena laut menyediakan sumber protein yang sangat banyak dan baik," tukasnya. ***



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait