News

Meski 10 Detik, Gempa Bengkulu Buat Warga Setempat Panik dan Berhamburan

| Minggu 13 Aug 2017 13:16 WIB | 1460



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM - Warga terdampak gempa berkekuatan 6,6 skala richter (SR) sempat berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi. Gempa dirasakan warga cukup kuat selama 10 detik.

"Di Bengkulu Utara, gempa dirasakan cukup kuat selama 10 detik. Warga setempat panik dan berhamburan keluar rumah. Bangunan rumah dirasakan bergetar dan perabotan rumah berjatuhan. Masyarakat mencari tempat-tempat yang aman dan tinggi. Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/8/2017).

Sutopo mengatakan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB segera melakukan analisis dan konfirmasi ke BPBD akibat dampak gempa. Konfirmasi dilakukan setelah BMKG melaporkan telah terjadi gempa dengan kekuatan 6,6 SR dengan pusat gempa di laut pada kedalaman 10 kilometer berada pada 71 kilometer Barat Daya Bengkulu Utara pada Minggu (13/8/2017) pukul 10.08 WIB. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Di Muko-Muko Bengkulu, gempa dirasakan kuat selama 5-10 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. BPBD Muko-Muko belum dapat meneruskan informasi kepada masyarakat karena listrik padam saat gempa. Belum ada laporan dampak gempa," katanya.

"Di Kepahiang Bengkulu, gempa dirasakan kuat selama 10 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Kursi, meja, lemari dan perabotan rumah bergetar. Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Di Lubuk Linggau, Kerinci, dan Bengkulu Selatan gempa dirasakan cukup kuat hingga kuat selama 5-10 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Belum ada laporan dampak gempa," lanjutnya.

Selain di Bengkulu Utara, gempa juga dirasakan di Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Berdasarkan analisis, gempa dirasakan ringan hingga sedang.

"Analisis sementara berdasarkan peta intensitas guncangan dirasakan dan laporan dari BPBD diperkirakan gempa tidak menyebabkan dampak yang merusak massif. Umumnya bangunan akan mengalami kerusakan parah dan menimbulkan korban jiwa apabila intensitas gempa dirasakan di atas VI-VII MMI. BPBD saat ini masih melakukan pemantauan di daerah masing-masing," jelasnya.

Hingga saat ini Pusdalops BNPB masih terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPBD. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang.

"Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Sistem informasi kegempaan dan tsunami di BMKG dan BNPB dapat mendeteksi kejadian gempa 5 menit setelah gempa dan memberikan analisis dampak gempa," kata Sutopo. (*)



Share on Social Media