News

Ibu ini tega Jajakan Anaknya untuk Pemuas Nafsu Wisawatan

| Sabtu 20 May 2017 09:48 WIB | 4628




MATAKEPRI.COM- Seorang ibu layaknya menjadi malaikat tanpa sayap bagi anak-anak mereka.

Semua keinginan anak semua dipenuhi dengan penuh kasih.

Bahkan beberapa kisah menceritakan bagaimana seorang ibu rela berkoban jiwa raganya demi kebahagian sang buah hati.

Tapi apa yang terjadi di Filipina ini sungguh tak patut ditiru.

Kelakukannya bikin geram dan emosi.

Bagaimana tidak, ketika banyak ibu-ibu diseluruh dunia begitu menyayangi anak mereka, ibu ini malah dengan sengaja menjual anaknya menjadi penjaja seks.

Dikutip dari viral4real, kejadian itu terjadi di sebuah rumah.

Ibu-ibu itu menawarkan anak mereka untuk seks kepada wisatawan yang datang.

Filipina, seperti beberapa negara Asia Tenggara lainnya, memiliki reputasi yang tidak menguntungkan untuk pelacuran dan pariwisata seks.

Ini adalah industri besar di dalam negeri dengan sekitar 800.000 pria, wanita dan sayangnya, anak-anak yang bekerja dalam perdagangan lendir tersebut.

Melalui sebuah aset, Mike, yang merupakan agen rahasia dari Investigasi Keamanan Dalam Negeri ICE yang berpose sebagai turis dan melakukan investigasi, mereka dapat merekam 'kesepakatan' dan akhirnya menangkap tersangka.

Temannya bertanya kepada kedua wanita itu.

"Jadi bisakah Anda memberi tahu saya yang mana yang dapat saya lakukan dengan apa?" Dengan bertanya apa yang bisa dilakukan anak-anak untuknya dan anak-anak mana yang dapat dia "bayar".

Pria itu kemudian bertanya: Dia bisa melakukan apa?

Wanita itu menjawab dengan santai: Seks

Setelah itu, keduanya memberinya nama gadis kecil yang diizinkan untuk berhubungan seks dengannya.

Begitu ada pertukaran uang, kedua saudara perempuan tersebut ditangkap oleh HSI dan dibawa untuk diinterogasi dan diinvestigasi lebih lanjut.

Seperti diketahui, tiga belas anak diambil dari mereka dan dihibur oleh tim pekerja sosial.

HSI (Homeland Security Investigation) telah berusaha untuk membobol mereka selama dua tahun.

Citra internasional negara ini sebagai tujuan seks sebagian besar merupakan hasil kehadiran militer AS di sini selama dan setelah Perang Dunia II ketika bar "go go" atau "girlie" berkembang di sekitar basis di Clark dan Subic Bay. (***)



Share on Social Media