Batam

Meski yang Dipakai untuk Gaji Rp 128 Juta itu dari Uang Rakyat, Kepala BP Bilang Tak Mau Ambil Pusin

| Sabtu 22 Apr 2017 14:11 WIB | 3556

BUMN/BUMD/BUMDES
BP Batam


Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro.


MATAKEPRI.COM, Batam – Meski gaji yang dipakai untuk menggaji Kepala BP Batam sebesar Rp 128 Juta perbulan, yang belum termasuk kenaikan gaji jajaran direksi lainnya, kepada wartawan Hatanto Reksodipoetro tak mau ambil pusing soal berita pengajuan remunerasi tersebut.

"Saya tak mau tanggapilah. Silahkan mau ngomong apa. Tak penting," kata Hatanto, seperti dimuat sejumlah media, kemarin.

Sebelumnya, soal pengajuan gaji pimpinan BP Batam yang fantasis, ditanggapi Anggota Deputi IV BP Batam, Purba Robert Sianipar. Robert menegaskan, pengajuan gaji itu sebenarnya sudah berlangsung sejak 2016 lalu.

"Gaji itu sebenarnya sudah dari April, tahun lalu. Prosesnya saja yang lama," kata Robert, Selasa (18/4) lalu 7).

Diapun menegaskan, pengajuan soal besaran gaji itu bukan berasal dari pimpinan BP Batam yang baru. Melainkan dari Menko Ekonomi Darmin Nasution, yang tak lain Ketua Dewan Kawasan PBPB Batam.

"Itu arahan Pak Menko. Memang sudah begitu sejak kami masuk," ujar dia.

Robert mengatakan, adapun besarannya yang fantastis, itu sebagai kompensasi dari tantangan yang diberikan kepada tujuh pimpinan baru BP Batam saat itu.

"Seperti Pak Eko. Dahulunya kan di Berau. Karena diberikan tantangan bekerja di BP Batam, diberikanlah kompensasi yang menarik," kata Robert.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Bowo Sidik Pangarso yang dimintai tanggapannya soal pengajuan gaji pimpinan BP Batam mengaku tak sependapat dengan usulan itu.

Bowo malah menyarankan agar Kementerian terkait menolak pengajuan besaran gaji tersebut. "Tolak saja. Tolak saja. Tidak benar itu. BP Batam kan bukan perusahaan yang mencari profit. Masa gajinya naik Rp 90 juta sampai Rp 100 juta. Tak benarlah," kata Bowo, usai menghadiri pertemuan Komisi VI DPR RI di Gedung Pemko Batam.

Indri  Sasmita, mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Batam menyarankan agar gaji yang tinggi untuk jajaran direksi BP Batam disesuaikan dengan kinerja mereka. “Jadi harus serius dihitung apakah mereka sudah layak mendapat gaji sebesar itu. Dan apa saja yang sudah mereka kerjakan, kami sebagai masyarakat tidak merasakan apa – apa. Justru yang keluar dari mulut Kepala BP hanya ancaman soal status lahan di Batam sebagai tanah sewa dan kenaikan tarif UWTO. Itu saja, masa untuk ini harus dibayar 128 Juta,” sindirnya. (*)  



Share on Social Media