Batam

Pengusaha Ponsel di Batam Terancam 'Gulung Tikar'

| Senin 17 Apr 2017 20:16 WIB | 1264




MATAKEPRI.COM, BATAM - Kurang kondusifnya sektor industri dan bisnis di Kota Batam, menimbulkan polemik baru. Mulai dari ancaman pengangguran oleh banyaknya perusahaan yang tutup hingga mulai banyaknya pengusaha ponsel yang gulung tikar oleh sepinya pembeli di gerai mereka.

"Sudah mulai sepi, pembeli sudah mulai berkurang. Jika begini, sepertinya kami akan pilih tutuop saja pada bulan Juli nanti," terang Budiman, pengusana ponsel saat dihubungi Matakepri.com, Senin(17/4/2017) malam.

Budiman juga mengatakan merosotnya pendapatan usahanya tersebut sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Bahkan saat ini kondisinya kiat mengkhawatirkan.

"Sangat sulit sangat saat ini. mau buat apa-apa ngak bisa gerak dan ngak ada pemasukan lagi. Sepertinya harus ada campur tangan dari Pemerintah Daerah agar bisa membangkitkan iklim usaha lagi. Biar ramai seperti dahulu. Yang saat itu Batam jadi rujukan atau pusat ponsel di Sumatera," terangnya.

Kondisi yang sama juga dialami pada bidang Industri shipyard. Merosotnya bisnis perkapalan menyebabkan turunnya permintaan pemesanan kapal baru di Batam. 

Asosiasi perusahaan shipyard Batam atau Batam Shipyard Offshore Association (BSOA) mencatat, setidaknya sudah ada 20 galangan industri galangan kapal tutup karena sepinya pesanan.

"Anggota BSOA itu ada 50, dan 20 perusahaan sudah berhenti produksi," kata Sekretaris BSOA, Suri Teo seperti, Minggu (16/4).

Sementara 30 perusahaan lainnya mencoba bertahan karena masih menyelesaikan pesanan kapal di tahun lalu. Sebagian lainnya hanya melakukan perbaikan kapal-kapal kecil. Saat ini, tersisa sekitar 2.500 karyawan yang masih bekerja di industri galangan kapal. (***/isu)




Share on Social Media