Batam

Batam Miliki Pusat Pelatihan Pengelasan Industri Migas Pertama di Indonesia

| Kamis 06 Apr 2017 08:09 WIB | 1851




MATAKEPRI.COM, Batam - Guna menanamkan nilai-nilai kompetensi sumber daya manusia terhadap peningkatan daya saing industri khususnya pada sektor migas, PT SMOE Indonesia meresmikan Pusat pelatihan pengelasan (welding center) di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam. Selasa (4/4/2017).

Pembangunan pusat pelatihan tersebut adalah yang pertama kali di Indonesia untuk meningkatkan kompetensi pekerja khusus di bidang pengelasan dengan standar Internasional.

Komisaris Utama PT. SMOE Indonesia, Hoo Nee Sin mengatakan keberadaan pusat pelatihan pengelasan tersebut merupakan satu diantara sekian fasilitas baru yang dibangun oleh pihaknya setelah pusdiklat industri migas. 

Ia menuturkan, pembangunan pusat pengelasan tersebut guna mendukung semua projek PT SMOE yang berpusat di Singapura dapat dilaksanakan di Batam sehingga memberikan nilai tambah bagi tenaga kerja untuk produktifitas industri migas.

"Kami telah memulai untuk bekerjasama dengan Institusi lokal dan perguruan tinggi, dengan tujuan untuk pengembangan pelatihan kemampuan dan wawasan bagi para tenaga kerja khususnya pada lingkungan industri bidang migas," ungkapnya.

Hoo Nee Sin meyakini bahwa pihaknya telah banyak mencapai keberhasilan dalam meningkatkan sektor migas untuk Indonesia dengan memiliki tenaga kerja lokal yang terampil dan senantiasa menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan berpengalaman seperti Gajah Baru Field dan Chevron dalam industi platform migas berskala Internasional.

Selain itu, letak Batam yang berdekatan dengan negara Singapura menjadi peluang dan potensi besar dalam bisnis industri. Untuk itu ia mengajak dan membuka diri baik kepada perusahaan lokal, sub kontraktor, dan mitra dari negara Norwegia, Denmark, dan Skotlandia untuk dapat berinvestasi dan senantiasa bermitra dengan pihaknya.

Sementara itu, Wakil Kepala BP Batam, Agus Tjahajana didampingi Deputi Bidang Pelayanan Umum, Gusmardi Bustami, menyambut baik pembangunan pusat pelatihan pengelasan pertama di Indonesia tersebut. 

Agus menuturkan perkembangan globalisasi mengharuskan sumber daya manusia perlu dukungan standar sertifikasi bagi para pekerja, kemampuan khusus saat ini telah menjadi salah satu faktor penting sebagai bagian dari pertimbangan investor untuk menanamkan investasi di Kota Batam.

"fasilitas ini akan bisa melatih para pekerja di Indonesia dan kemudian mendapatkan sertifikasi seperti yang diinginkan sehingga pelanggan (investor) mendapat kepuasan dan memang itu adalah persyaratan daripada sebuah proyek," ungkapnya.

Apresiasi juga datang dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2009-2011, Fadel Muhammad yang juga selaku pemilik saham PT SMOE. 

Fadel mengungkapkan rasa bangganya untuk dapat menghadiri acara peresmian tersebut. Menurutnya, fasilitas tersebut merupakan pusat pengelasan yang pertama kali yang di bangun di Indonesia guna mendukung kemajuan industri di dunia Internasional.  

"Terimakasih kepada Mr Hoo Nee Sin, beliau tidak hanya membawa proyek masuk ke sini namun juga membawa nama Indonesia ke dunia Internasional," ujarnya disambut riuh peserta yang hadir.

"saya menceritakan Batam kepada Menteri ESDM dan dia sangat terkejut dan tidak dapat membayangkan bahwa Batam memiliki fasilitas yang begitu lengkap bertaraf Internasional," lanjutnya menambahkan.

Fadel menuturkan modal terbesar bagi perusahaan untuk terus berkembang di masa yang akan datang ialah kepercayaan dan dukungan dari berbagai pihak serta kesiapan tenaga lokal yang terampil.

Direktur Utama Kawasan Industri terpadu Kabil, Peter Vincen menyambut baik keberadaan pusat pengelasan di kawasannya. Batam memiliki ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dapat menghemat pengeluaran devisa.

"Dengan adanya fasilitas yang lengkap kita bisa mengerjakan proyek Internasional di Indonesia sehingga devisa negara bisa kita safe, dan dapat menambah portofolio engginer akan semakin bagus," ujarnya.

Pusat pengelasan yang didirikan PT SMOE dilengkapi fasilitas berstandar Internasional seperti habitat welding, auditorium, office room, presentasi room, dsb serta dapat menampung 120 orang/peserta.

Turut Hadir delegasi perusahaan Maersk Oil, Aker BP ASA Norwegia, perusahaan migas dari Denmark dan Skotlandia, pemerintah daerah, dan Pengamanan Obvit Batam.(***)



Share on Social Media