Batam

Dewan : Sekolah swasta lebih mampu jalankan program nasional dibanding Negeri

| Senin 03 Apr 2017 10:50 WIB | 2787

Pendidikan


Salah satu Sekolah swasta yang melaksanakan UNBK


MATAKEPRI.COM, Batam – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat tinggal seminggu lagi. Tahun ini, sejumlah sekolah akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Namun, dari 56 SMP Negeri, hanya enam sekolah yang siap mengikuti UNBK. Bahkan, dari enam sekolah tersebut, hanya dua sekolah yang mandiri, sedangkan sisanya menumpang di SMA.

Anggota Komisi IV DPRD Batam, Riky Indrakari menilai, sekolah swasta lebih siap dari pada sekolah negeri dalam menghadapi UNBK. Ada 14 sekolah swasta yang siap melaksanakan UNBK. “Dalam mengikuti program pemerintah seperti UNBK ini, jelas (sekolah) swasta lebih siap,” kata Riky, Minggu (2/4/2017).

Padahal, kata dia, sekolah negeri yang dibantu melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak mampu berbuat banyak. Sedangkan swasta mampu mandiri, sehingga lebih siap menjalankan program nasional ini.

Menurutnya, terbatasnya jumlah sekolah negeri ini tak lepas dari membludaknya kapasitas siswa di sekolah negeri. Sehingga berimbas pada kebutuhan sarana prasarana komputer saat UNBK yang tidak memadai. Hal ini semakin keruh dengan adanya pelaksaan double shift. “Artinya murid SMP negeri harusnya tahun ini tidak lagi double shift. Setiap kelas harus diterapkan berdasarkan kapasitas ruang,” bebernya.

Untuk itu, Riky menilai sekolah swasta memiliki peran. Ketika sekolah negeri membludak, swasta malah kekurangan siswa. “Kita usulkan didistribusikan ke swasta,” katanya.

Apalagi, sekolah swasta penerima bantuan operasional sekolah (BOS) dan Bosda memiliki tanggung jawab menyediakan 10 persen siswanya untuk siswa bina lingkungan dan siswa miskin. “Kalau ini sudah diterapkan, minimal bisa mengurangi jumlah siswa di sekolah negeri,” tuturnya.

Dinas Pendidikan pun diminta tegas, sehingga sekolah swasta yang tak komitmen menerima 10 persen bina lingkungan dan miskin ini, bisa melaporkan ke kementerian. Sehingga dana bos bisa ditarik. “Ya namanya bina lingkungan dan miskin, uang SPP harus dibebaskan,” kata Riky.

Aman, anggota Komisi IV DPRD Kota Batam lainnya, menambahkan jumlah sekolah negeri yang mengikuti UNBK ini sangat minim. Apalagi, sebagian besar SMP Negeri di Batam belum memiliki infrastruktur berupa komputer. Sehingga pelaksanaan UN tahun 2017 masih mengandalkan ujian manual.

“Saya pikir di era informasi dan digital seperti ini, miris Batam menurut kota lain maju dari sisi teknologi masa gak bisa menyediakan sarana prasarana UNBK-nya,” sesalnya.

Sementara itu, hari ini UN tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat sudah mulai melaksanakan UN. Di SMKN 1 Batam, sebanyak 456 siswa siap melaksanakan UNBK. Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik SMKN 1 Batam, Sayid Juni Riauan mengatakan, segala persiapan UNBK sudah siap 100 persen, seperti komputer yang digunakan untuk ujian nanti.

“Hari ini (kemarin, red) kami sudah kami cek komputernya, mulai dari kabel server, jaringan hingga kuota internet,” ujar Sayid saat ditemui di ruangannya, kemarin. Dia mengatakan, ada 154 unit komputer yang disediakan saat ujian. Selain itu, pihaknya menyediakan 15 unit laptop cadangan, guna mengantisipasi komputer yang rusak. “Semoga tidak ada kendala besok (hari ini, red),” katanya.

Untuk UNBK di SMKN 1 Batam akan dilaksanakan tiga sesi, yakni pukul 7.30 WIB, pukul 9.30 WIB, dan pukul 14.00 WIB. UNBK akan dilaksanakan selama empat hari dengan mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan teori kejuruan. “Setiap ruangan ada 22 siswa dengan satu orang pengawas,” sebutnya.

Pada UNBK tahun ini, Sayid berharap seluruh siswanya lulus dengan nilai yang memuaskan, sehingga SMKN 1 Batam memperoleh dan masuk peringkat tiga besar se-Kepri.

Share on Social Media