Batam

Sudah Habiskan Uang Rakyat 3,2 M, Jodoh Boulevard Kini Jadi Tempat Sampah, Judi dan Prostitusi

| Senin 03 Apr 2017 08:09 WIB | 7377

Hukum & Kriminal
Aset Daerah
Lingkungan Hidup


Jodoh Boulevard ketika belum tercemar.


MATAKEPRI.COM, Batam – Kondisi kawasan Jodoh Boulevard yang dibangun tahun 2007 silam mengalami disfungsi, terlihat kumuh dan dipenuhi banyak pedagang kaki lima (PKL). Bahkan fasilitas publik yang terletak di kawasan Tanjungpantun, Jodoh, dulunya diharapkan menjadi ikon Batam dengan kawasan taman untuk rekreasi keluarga di pusat kota sekarang dipenuhi sampah dan menjadi tempat judi dan transaksi prostitusi.

Anggota Komisi III DPRD Batam, Rohaizat belum lama ini menyebutkan, anggaran untuk membangun Jodoh Boulevard di Tanjungpantun pun tak sedikit. Anggaran sebesar Rp 3,2 miliar diambil dari APBD Kota Batam saat itu. Termasuk juga bantuan tambahan anggaran dari Provinsi  Kepri.

“Ini yang sangat kita sayangkan, anggaran besar tak sesuai kenyataan,” tuturnya. Wakil Rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Lubukbaja itu menambahkan, Jodoh Boulevard dibangun dengan luas 50×750 meter dimana konsep awal taman bermain dan arena rekreasi bersama keluarga. Tahun 2016 dianggarkan dan pada tahun 2008 baru mulai dioperasikan.

“Saya lihat pembangunannya tak sesuai tujuan awal,” kata Rohaizat. Bahkan kawasan ini sudah dipenuhi pedagang kaki lima yang menyebabkan beberapa hotel dan ruko yang ada di daerah tersebut gulung tikar. “Tak ada pengawasan, kios-kios liar dibiarkan berdiri hingga menjamur seperti yang terjadi saat ini,” kata Rohaizat.

Ia menambahkan, dari hasil pembicaraan dengan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi sempat disinggung tentang Jodoh Boulevard. Namun bagaimana nasibnya apakah ditata ulang lagi atau dikembalikan ke bentuk semula belum ada keputusan pasti dari pemerintah daerah.

“Ya harapan kita dikembalikan ke tujuan awalnya. Kalau memang untuk taman bermain, buatlah taman bermain, jangan malah jadi ajang perjudian dan prostisusi,” tutur dia.

Dewan sendiri, lanjutnya meminta pemerintah kota agar secepatnya menanggapi kawasan Jodoh Boulevard ini. Bila memang mau ditata ulang kembali, DPRD sendiri siap menganggarkan di APBD Perubahan 2017 nanti. Komitmen yang kuat diminta dari sekarang.

“Karena kalau dibiarkan seperti ini, image Batam sendiri bakal hilang. Dan ternyata sampai sekarang belum pernah dianggarkan untuk ditata ulang kembali,” lanjutnya.

Sukaryo, anggota Komisi I DPRD Batam menilai, butuh upaya yang serius untuk menata ulang kembali Jodoh Boulevard.

“Sampai sekarang masih menjadi pertanyaan kami di dewan. Kenapa program ini berhenti dan tidak ada kejelasan sampai sekarang,” katanya.

Keseriusan menjalankan program ini juga menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota Batam. Harus ada evaluasi dan keseriusan.

“Pemko Batam jangan setengah-setengah membangun Jodoh Boulevard ini. Karena penggunaan anggaran wajib dipertanggungjawabkan,” tegasnya. ***



Share on Social Media