Batam, News

Adri Wislawawan: Pungli di Batam dan Kepri Sudah Jadi Budaya 'Turun Temurun'

| Minggu 02 Apr 2017 16:59 WIB | 1418



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, Batam -  Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam memadati aula Kampus Ibnu Sina Batam, Kamis (30/3/2017) lalu. 

Saat itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tengah mengelar dialog ekonomi dengan tema "Antara Pungli Dengan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam : Tantangan Bagi Pertumbuhan Ekonomi Batam". 

BEM STT Ibnu Sina yang berkerjasama dengan Focus Group Discussion (FGD) Nusantara, menghadirkan narasumber dari berbagai lintas instansi, diantaranya Staf Khusus Gubernur Kepri, Ahars Sulaiman, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kepri, Yusron Roni, Kasi Pengalokasian Lahan BP Batam, Khairul Rosyadoi serta dari kalangan akademisi Raymond.

Koordinator FGD Nusantara, Adri Wislawawan dalam rilisnya mengatakan bahwa Pungli (Pungutan Liar) telah menjadi budaya yang turun temurun dalam lingkungan birokrasi tidak hanya di Batam atau Kepri, tetapi di seluruh Indonesia. Oleh karenanya, upaya untuk menghapuskan Pungli perlu mendapatkan dukungan semua pihak.

"Khususnya yang mengurusi bidang administrasi masyarakat sipil, investasi, dan keamanan, seperti Pungli bukan barang asing lagi," katanya.


Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan dan menandatangani Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 pada 21 Oktober 2016, tentang pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). 

Peraturan Presiden tersebut bertindak sebagai payung hukum terhadap pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). Dalam Satuan Tugas ini didalamnya terlibat pihak Kepolisian, Kejaksaan, Kemendagri, Kemenpan-RB dan Ombudsman RI.

"komitemen Pemerintah Pusat, melalui Presiden Joko Widodo pun sangat serius dalam menangani permasalahan pelayanan publik khususnya permasalahan Pungli, " katanya.

Khusus di Kota Batam, sebagai wilayah Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas, permasalahan pelayanan publik, administrasi umum maupun pelayanan Investasi serta khususnya permasalahan Pungutan Liar, akan menjadi momok yang akan sangat bisa menghantam pertumbuhan Ekonomi kedepannya, jika terus dibiarkan dan tidak konsisten diperbaiki.

"kami menggelar sebuah diskusi yang digagas dalam bentuk seminar, guna menggulirkan wacana dan membangun komunikasi lintas sektoral, untuk mengetahui permasalahan penanganan Pungli dan mencari solusi, maupun alternatif-alternatif solusi yang bisa diberikan guna membangun Ekonomi Kota Batam kedepannya yang lebih baik tanpa Pungli," katanya.(***/isu)




Share on Social Media