News

Pekerja Bergaji di Bawah Rp 7 Juta Diyakini Bakal Sulit Punya Rumah di Jakarta. Ini Sebabnya

| Kamis 30 Mar 2017 20:01 WIB | 1019



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, Jakarta - Generasi muda atau kaum milenial di Jakarta yang baru memasuki dunia kerja rata-rata bergaji di bawah Rp 7 juta. Dengan gaji tersebut apakah cukup untuk membeli rumah di Jakarta?

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda dengan gaji sebesar itu kaum milenial di Jakarta sulit memperoleh rumah di Jakarta, bahkan mustahil.

"Kalau dengan gaji itu mustahil beli rumah di Jakarta. Harganya sudah selangit. Kalau pemasukan segitu bisanya beli rumah seharga Rp 300 jutaan maksimal," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (30/3/2017).

Sementara rumah tapak seharga Rp 300 jutaan hanya ada di daerah luar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. 

Namun bagi kaum milenial yang baru masuk dunia kerja tinggal di daerah jauh dari pusat Jakarta merupakan tantangan.

"Sebab agak jauh. Itu akan menjadi dilema karena jauh juga dari transportasi massal," imbuhnya.

Menurut Ali, untuk bisa punya rumah tapak yang ideal di Jakarta harus memiliki penghasilan di atas Rp 20 juta per bulan. Sebab rata-rata harga rumah yang layak di Jakarta seharga lebih dari Rp 1 miliar.

"Kalau pun punya penghasilan Rp 15 juta itu bisa tapi belinya apartemen. Berat memang, tapi itu memang dilema hidup di kota metropolitan," tukasnya.

Berdasarkan data Rumah 123 yang diolah dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia (World Bank), sekitar 30% penduduk di Jakarta diisi oleh kaum milenial atau sekitar 3 juta orang. 

Dalam rinciannya, sebanyak 34% kaum milenial memiliki penghasilan sebanyak Rp 4-7 juta per bulan dan 46% penghasilannya di bawah Rp 4 juta per bulan.

Sisanya 6%, memiliki penghasilan di atas 12 juta per bulan dan 14% kaum milenial berpenghasilan Rp 7-12 juta per bulan. (*) 




Share on Social Media