News

Ubud, Tempat yang Nyaman untuk Menenangkan Pikiran

| Sabtu 25 Mar 2017 13:22 WIB | 1635




MATAKEPRI.COM - Liburan ke Bali tidak melulu pantai, tapi bisa juga untuk menenangkan pikiran. Ubud pun bisa jadi pilihan.

Bali, liburan kali ini dalam rangka reuni kecil dengan sahabat-sahabat dari Jawa Timur setelah beberapa bulan ini terpisah antar pulau. Dari Pulau Sumatera, Sulawesi, Jawa dan Lombok. Kami pun bertemu di Pulau Bali. 

Kenapa memilih Bali? Karena menurut kami Bali berada di posisi tengah-tengah, padahal sih tidak juga ya.


Reuni kecil ini sudah beberapa bulan direncanakan. Sudah beberapa kali mengubah destinasi mulai dari Bandung, Malang, Derawan hingga ke Karimun Jawa, yang pada akhirnya jatuhlah pilihan kami ke Pulau Dewata.

Kami berencana mengarungi pertemuan kami ini selama tiga hari di Pulau Bali. Jumat, 24 Februari 2017, kami pun berangkat satu persatu dari tempat rantau kami. 

Medan, Jakarta, Makassar, Bitung, Lombok memutuskan untuk berkumpul terlebih dahulu di bandara yang sebelumnya juga sudah ditunggu oleh sahabat kami yang memang sudah bertugas di Bali.

Pukul 23.00 pun kami sudah berkumpul semua, ngaret 2 jam karena pesawat yang saya tumpangi delay selama hampir 2 jam. Setelah berkumpul semua, kami pun bergegas menuju kawasan Ubud dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam dari Bandara Ngurah Rai, Bali.

Ubud merupakan sebuah kawasan yang cocok untuk beristirahat dari penatnya perkotaan. Kawasan yang berada di Kabupaten Gianyar ini masih asri, tenang dan memiliki udara yang sangat sejuk. 

Ubud terkenal oleh wisatawan karena lokasinya yang terletak di antara hutan dan persawahan yang membuat pemandangan alam yang sangat indah. Hari pertama di Ubud, pagi harinya kami pun berencana mengunjungi beberapa lokasi wisata yang berada di kawasan Ubud ini. 

Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Desa Tegallalang. Salah satu objek wisata yang paling terkenal di Ubud adalah hamparan sawah yang hijau dan bertingkat-tingkat atau terasering dengan kemiringan yang cukup curam. 

Hamparan sawah ini telah memikat para wisatawan, baik asing maupun lokal. Di Desa ini kita akan merasakan suasana yang nyaman, damai dan tentram. 

Untuk memasuki persawahan, tidak dipungut biaya hanya sekedar sumbangan sukarela saja. Selain dapat menikmati keindahan alam yang tersedia, pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh khas bali yang berjajar di sepanjang jalan.

Setelah dari Desa Tegallalang, kami pun menuju Bali Pulina. Bali Pulina merupakan kawasan agrowisata kebun kopi dan coklat. Lokasinya masih di Desa Tegallalang, hanya berjarak 100 meter dari kawasan persawahan tepatnya di Jalan Banjar Pujung Kelod.


Bali Pulina memang saat ini sedang populer dikalangan para pengguna instagram. Lokasi wisata yang memiliki spot foto instagenic ini menarik untuk dikunjungi. Untuk harta tiket masuk cukup mahal sih ya, yaitu sebesar Rp 100.000

Dengan tiket masuk sebesar itu cukup sebanding sih dengan pelayanan dan fasilitas yang diberikan. Kita dapat mencicipi 8 jenis minuman dengan rasa yang berbeda dan pisang goreng yang disediakan gratis. 

Kedelapan jenis itu Adalah Pure Cocoa, Bali Coffe, Chocolate Coffe, Ginger Tea, Ginger Coffe, Vanilla Coffe, Lemon Tea, Dan Ginseng Coffe.

Setelah mencicipi kedelapan rasa, kita boleh memilih satu untuk dipesan dengan gratis. Tempat-tempat duduk yang disedikan juga cukup unik, yaitu terbuat dari kayu dengan bentuk yang natural. Selain itu juga nuansa yang diberikan sangatlah alami dengan pemandangan hijau di depannya.

Selain menikmati pemandangan dan aneka kopi, kita juga dapat melihat pembuatan kopi secara tradisional. Di Bali Pulina juga terdapat luwak yang dapat kita beri makan dengan biji kopi.

Bali Pulina juga memiliki Anjungan yang merupakan spot selfie para pengunjung, anjungan yang terbuat dari kayu yang kokoh dengan bentuk yang menyerupai bentuk daun. Untuk menikmati nuansa bali yang lain, tidak ada salahnya untuk datang kesini.

Setelah dari Pulina, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Bukit Campuhan. Bukit Campuhan atau sering disebut sebagai Campuhan Ridge Walk ini berada di Jalan Bangkiang Sidem. Bukit ini berada di satu kawasan dengan pura Gunung Lebah. Pintu masuknya di sebelah pintu masuk Warwick Ibah Luxury Villas & Spa.

Bukit Campuhan menawarkan pemandangan alam yang indah sambil kita jalan-jalan santai menikmati segarnya udara. Sepanjang jalan di Bukit Campuhan, kita akan menikmati hijaunya padang ilalalang yang memenuhi bukit. 

Bukit ini juga diapit oleh 2 anak sungai, sehingga tercipta lembah dengan rerimbunan pepohonan. Dari kejauhan kita dapat melihat pohon dan hamparan persawahan, juga terlihat hotel dan villa di tebing-tebing yang tinggi. 

Banyak wisatawan yang datang ke sini selain untuk berwisata, juga untuk jogging maupun bersepeda. 

Tips jika berkunjung ke sini, bawalah air mineral. Karena di lokasi ini tidak ada penjual minuman, tapi ingat jangan membuang sampah sembarangan. 

Waktu terbaik untuk ke sini adalah pagi hari atau pun sore hari. Jika siang hari, Bukit campuhan sangatlah panas karena merupakan wilayah wisata alam terbuka.

Bukit Campuhan usai kami jelajahi, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Canggu. Usai sudah perjalanan kami di Ubud. Kami bermalam di daerah Canggu untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan kami esok harinya.(***)



Share on Social Media