Batam

Limbah Minyak Cemari Pantai Ketapang Batubesar Batam

| Minggu 19 Mar 2017 21:02 WIB | 2011



Sisa limbah minyak yang menempel di dinding penahan ombak Pantai Katapang Batubesar


MATAKEPRI.COM, BATAM - Keindahan alam dari Pantai Ketapang Batubesar, Batam langsung berubah ketika limbah minyak yang diduga berasal sisa-sisa proses pencucian Oli Tank kapal-kapal mencemari pantai yang dikenal masih alami ini.

Berdasarkan pantauan Matakepri.com dilokasi, terlihat bibir pantai sepanjang kurang lebih 20 kilometer dan termausk dalam satu dari tujuan wisata masyarakat Batam langsung menghitam di beberapa bagian.


Hal ini bisa dilihat pada dinding tanggul pembatas pantai, tangga dibibir pantai hingga beberapa sisa botol minuman mineral, kotak bekas bungkus makanan serta beberapa tumbuhan laut tak luput dari minyak hitam tersebut.

Bahkan tumpahan minyak juga terlihat dipermukaan air. 

Menurut Pak Mayid, warga setempat yang ditemui Matakepri menuturkan, limbah minyak tersebut sudah mulai terihat pada Jumat dan Sabtu malam (18-19/3/2017). 

Dimana saat itu, deburan ombak yang sampai ke bibir pantai disertai dengan minyak berwarna hitam.

"Biasanya limbah ini datang bersaman dengan air pasang. Dan selalu terjadi pada akhir tahun ataupun bulan ke dua dan ketiga diawal tahun," terang pria asli Wajo, Sulawesi ini.


Ia pun mengaku, setiap datang musim 'limbah minyak' tersebut, dirinya dan warga lain tudak bisa berbuat apa-apa. Namun yang biasanya mereka lakukan adalah membersihkan sampah yang terkena tumpukan minyak  tersebut.

"Biasanya kami menyiapkan minyak tanah untuk membersihkan sisa-sisa limbah hitam yagn menempel di tangga dan dinding pembatas ombak," terangnya.

Selain menimbulkan masalah bagi warga setempat, kondisi ini pun membuat kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara yang biasanya bekunjung menjadi berkurang. 

Dan berdampak pada penghasilannya sebagai pengelola pantai dan sejumlah pedagang kaki lima yang ada disekitar lokasi.

"Jadi sepi, pengunjung tadi ada yang sudah siap-siap mau mandi, malah balik pulang. Katanya minyaknya susah dihilangkan kalau sudah kena kulit," jelasnya. 

Ia pun sangat berharap ada perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk mengantiipasi hal ini dan sehingga tidak menganggu mata pencaharian warga setempat yang mengandalkan pantai sebut sebagai tempat mereka mencari uang. (isu) 



Share on Social Media