Batam

Wakil Wali Kota Banda Aceh: ATB Sudah Sangat Baik Mengelola Air Bersih di Batam

| Sabtu 18 Mar 2017 20:16 WIB | 2559

SPAM/PDAM



MATAKEPRI.COM, Batam - Sebagai rujukan perusahaan daerah air minum (PDAM) di Indonesia, PT Adhya Tirta Batam (ATB) kembali mendapat kunjungan dalam rangka studi banding pada Jumat (17/3/2017). 

Kali ini, kunjungan tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh yang ingin mengetahui lebih banyak tentang pengelolaan air bersih yang dilakukan ATB, khusunya dalam hal menekan angka kehilangan air.

Zainal Arifin, Wakil Wali Kota Banda aceh yang datang bersama jajarannya disambut hangat President Director Ir Benny Andrianto MM, didampingi manajemen ATB, diantaranya Manager IT dan sistem Jamaluddin, Manager Produksi Estiyudo Listyadi, Manager Distribusi Wahyu widiyanto, Manager Corporate Communication Enriqo Moreno dan bagian QHSE departemen.

Pada kesempatan tersebut, Benny Andrianto memaparkan terkait kinerja dari ATB dalam hal mengelola air bersih yang telah dijalankan. Sebagai perusahaan air bersih swasta terbesar di Indonesia, ATB terus berusaha maksimal dalam memberikan layanan ke pelanggan.  

"Pada masa-masa awal, ATB ditunjuk pemerintah mengelola air bersih di Batam juga penuh perjuangan. Bahkan kami sampai "jungkir balik" dalam mempersiapkan semuanya. Meski demikian, secara bertahap dan dengan semangat serta dedikasi kami untuk melayani pelanggan, ATB terus bertumbuh dan berkembang sampai saat ini," ujar Ir Benny Andrianto MM.

PAda kesempatan tersebut, rombongan juga dikenalkan dengan informasi singkat tentang ATB mulai dari sejarah, performa hingga pemanfaatan teknologi yang dilakukan oleh ATB untuk menghasilkan efisiensi dalam mengelola perusahaan air bersih. Termasuk gambaran umum kondisi sumber air di Kota Batam.  

Kesuksessan ATB dalam mengelola air bersih di Batam dengan tingkat kebocoran paling rendah di Indonesia, dimana angka kebocoran yang sudah berhasil ditekan oleh ATB adalah 13,33 persen pada April 2016, tidak lepas dari peran karyawan ATB sebagai aset yang berharga.

Mengembangkan teknologi informasi yang dibangun langsung oleh karyawan untuk mempermudah kinerja dari antar Departemen. 

"Dipersiapkan sejak dua tahun lalu ATB meresmikan pemakaian system SCADA yang terintegrasi antara Produksi, Distribusi dan NRW pada awal 2017. Dengan SCADA yang terintegrasi, petugas yang berkepentingan dengan mudah mengontrol proses pengelolaan air bersih di ATB mulai dari hulu sampai ke hilir, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih efisien," ungkap Benny Andrianto MM.

Sementara itu, Zainal Arifin mengaku ingin menyelesaikan permasalahan utama mereka di Aceh, khususnya alam hal air bersih di wilayah Banda Aceh yang sampai saat ini belum terkelola dengan baik. 

"Kami dapat banyak informasi dengan berkunjung ke ATB dalam berbagai bidang pelayanan, teknologi penanganan air bersih, hingga kebocoran air. Dengan studi banding ke ATB ini kami harapkan ATb bisa bekerja sama menangani permasalaha air bersih di Banda Aceh kami harapkan 2019 sudah tereaslisasi," ujar Zainal. 

Dipilihnya ATB sebagai tempat studi banding, jelasnya, lebih dikarenakan ATB sudah membuktikan pengelolaan perusahaan air dengan sangat baik di Kota Batam. Bahkan seluruh perusahaan air di Indonesia banyak belajar ke ATB Batam. 

PDAM di Banda Aceh saat ini kondisinya belum sepenuhnya pulih mengingat produksi air yang di hasilkan tidak sebanding dengan tingkat kehilangan air yang terjadi di lapangan. 

Dimana PDAM Banda Aceh saat ini memiliki tingkat kehilangan air sebesar 40 persen dengan cakupan pelanggan diatas 70 persen penduduk Banda Aceh.  

"ATB sudah sangat baik menangani masalah air di Batam, kami juga mendapat kehormatan diterima dalam mendapatkan informasi. Mudah-mudahan bisa bekerja sama menangani air bersih di Kota Banda Aceh," harapnya. (***/isu)




Share on Social Media