Batam, News

Pasar Pagi Jodoh Makin Semraut, Dagangan Bisa Terlindas Ban Mobil

| Senin 06 Mar 2017 10:03 WIB | 3598

Pasar
Penggusuran



MATEKEPRI.COM, Batam – Pasar pagi yang terdapat di bilangan Jodoh terlihat makin semraut. Meski Walikota Batam telah mendapat ancungan jempol karena mampu menertibkan banyak kios liar di sejumlah badan jalan di Batam, namun soal Pasar Jodoh, Rudi seperti kehabisan akal. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena merampas hak pengguna jalan.

Pantauan media ini pada Minggu siang (5/3), jalan sepanjang Ramayana dan Plaza Avava menuju ke kawasan Boulevard, Jodoj, tidak bisa lagi dilalui kenderaan roda empat, karena badan jalan seluruhnya dipakai oleh pedagang yang menggelar barang dan pakaian bekas, termasuk dagangan lainnya. Jika dipaksakan, kemungkinan barang dagangan akan terlindas ban mobil.

Kondisi ini sudah berlangsung sangat lama hingga belasan tahun, mesti sebenarnya pemerintah setempat sudah membangun pasar induk tidak jauh dari lokasi semula, namun pedagang sejak awal sudah enggan dipindahkan. Hal ini adalah bukti dari ketidaktegasan pemerintah.

Menurut Adi Wibowo, salah seorang warga pengguna jalan di Jodoh, kondisi semrautnya jalan raya di sepanjang pasar Jodoh menuju ke Boulevard, telah berlangsung bertahun – tahun , tapi tidak pernah ada penertiban. “Ini tentu saja sudah merampas hak pengguna jalan yang akan melintas melewati depan Ramayana, Jodoh,” paparnya.

Adi berharap Pemko Batam bisa bersikap tegas dengan menugaskan Satpol PP untuk berjaga di lokasi sehingga tidak ada pengguna jalan yang dirampas haknya. “Kami harus memutar mencari jalan alternatif, karena kalau dipaksakan melewati jalan itu, kita takut terjebak, atau dagangan mereka terlindas ban mobil,” tuturnya lagi.

Yuni Safitri, ibu rumah tangga yang sehari – hari berbelanja di Pasar Pagi Jodoh juga mengeluhkan hal serupa. “Ini mestinya tugas Polisi Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan juga, kok jalan raya dibiarkan menjadi tempat jualan,” tegasnya. Dia mengimbau pihak – pihak terkait segera membenahi kondisi ini, karena di samping mengganggu pengguna jalan juga telah memberi kesan buruk kepada pendatang. “Di sekeliling sini banyak hotelnya, banyak turis tentunya, apa gak malu kita?,” sindir Yuni yang mengaku pernah bekerja sebagai karyawati hotel ini. n4-m 



Share on Social Media