Batam

Soal Banyaknya Pelajar dari Ruang Belajar, Anggota Dewan ini Angkat Bicara

| Senin 27 Feb 2017 21:13 WIB | 1192



Suasana belajar mengajar di SDN 006 ei Beduk


MATAKEPRI.COM, Batam - Prihatin akan kondisi Sekolah Dasar (SD) Negeri 006 Sungai Beduk, Mangsang, Batam yang pelajarnya berdesak-desakan saat belajar, membuat Anggota Komisi 4 DPRD Batam, M Yunus angkat bicara.

Ia pun mengaku akan mendatangi sekolah tersebut, guna mencari solusi yang tepat untuk para pelajar.

"Kita akan mencarikan solusinya, sehingga pelajar di sekolah tersebut tidak lagi berdesak-desakan saat belajar,"terangnya.

Dan setelah rapat komisi, dirinya mengaku akan melakukan kunjungan ke sekolah tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, banyaknya jumlah pelajar yang tidak diimbangin dengan ruang kelas yang mencukupi, membuat puluhan pelajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 006 Sungai Beduk, Mangsang, Batam ini duduk berhimpit-himpitan selama proses belajar mengajar.

Hal ini terlihat saat Matakepri.com menyambangi sekolah tersebut pada Selasa (22/2/2017) pagi.

Dimana satu meja panjang dan kursi yang idealnya untuk dua pelajar terpaksa harus diisi oleh 3 pelajar. Akibatnya para pelajar ini terpaksa duduk berhimpitan, sehingga agak menyulitkan mereka saat menulis.

Saat ini, ada lima rombangan belajar namun karena keterbatasan ruangan maka dipadatkan menjadi 4 rombongan belajar. Sehingga setiap satu ruangan berisi 58 pelajar. 

"Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya murid yang mendaftar lalu, namun sarana yang ada masih sangat kurang,"kata MAria Subiati, perwakilan sekolah tersebut saat ditemui Matakepri.com.

Sebelumnya,  tahun 2016 sekolah tersebut sudah melakukan pengurangan saat penerimaan siswa baru. Namun banyaknya orangtua dan wali murid yang memprotes agar anak mereka bisa bersekolah di empat tersebut, membuat pihak sekolah terpaksa menerimanya.

"Saat pendaftaran dulu, kita sudah menerapkan aturan sesuai kursi, namun banyak orangtua yang protes. Alasan mereka, akan sangat jauh jika harus menyekolahkan anak mereka keluar dari permukiman mereka,"terangnya.

Pihak sekolah, menurutnya, sudah mengajukan proposal dan perencanaan untuk pembangunan. Namun demikian hingga kini belum ada rspon dari Pemerintah Daerah.(*/utie)



Share on Social Media