Batam

Cuaca Ekstrem Ancam Jalur Pelayaran Kepri, Armada Laut Macam Tak Peduli

| Kamis 16 Feb 2017 10:53 WIB | 3574



Ilutrasi - Cuaca buruk di perairan Kepri.


MATAKEPRI.COM, Batam – Cuaca ekstrem terus mengancam wilayah perairan Kepri, namun sepertinya armada transportasi laut seperti feri dan kapal penyeberangan (Roro) terkesan tak mau ambil pusing. Mereka tetap melayani penumpang yang akan bepergian.

Selain itu Syahbandar Pelabuhan Umum Telaga Punggur misalnya masih mengizinkan feri dan Roro berlayar meski sejak beberapa hari terakhir cuaca buruk ditandai gelombang tinggi serta angin kencang belum tampak reda.

"Hingga saat ini masih berjalan normal. Hanya saja baik feri dan kapal roro diminta mengalihkan rute lewat dalam (menyusuri pinggiran pulau-pulau) menghindari angin dan gelombang," kata Syahbandar Pelabuhan Umum Telaga Punggur, Komarudin di Batam, Selasa. Rute pelayaran dari Telaga Punggur untuk kapal feri adalah tujuan Tanjunguban, Tanjungpinang, dan Dabo di Kabupaten Lingga.

Sementara untuk kapal roro dari Pelabuhan PT ASDP Telaga Punggur menuju Tanjunguban, Karimun, dan Lingga. Setiap hari pelayaran feri dan roro dari Pelabuhan Telaga Punggur sebanyak 73 keberangkatan.

"Selain meminta mengganti rute, kami juga meminta nakhoda selalu berhati-hati serta jika di tengah-tengah pelayaran cuaca memburuk agar segera merapat ke pelabuhan atau tempat terdekat agar tidak terjadi kecelakaan," kata dia.

Komarudin selalu menekankan kepada nakhoda agar mengutamanan keselamatan penumpang selama berlayar.

"Hingga saat ini dari Tanjung Uban dan Tanjungpinang juga masih mengizinkan pelayaran, jadi kami juga masih memberikan izin," kata Komarudin.

Namun jika cuaca memburuk maka tidak menutup kemungkinan pelayaran akan dihentikan sewaktu-waktu dengan alasan keselamatan.

"Kami akan terus memantau perkembangan cuaca. Saat ini kecepatan angin sekitar 40 kilometer perjam, sementara antara Batam dan Tanjungpinang tinggi gelombang sekitar 1,2 meter," kata Komarudin.

Pada Senin siang, akibat gelombang tinggi sebuah kapal roro dari Batam menuju Tanjunguban sempat oleng mengakibatkan sebuah mobil truk sarat muatan di dalamnya miring dan menimpa sebuah mini bus.

Air laut juga sempat masuk ke dalam kapal meski hingga akhirnya bisa bersandar dengan selamat di pelabuhan tujuan.

"Sekitar Tanjung Sauh memang gelombangnya tinggi karena merupakan pertemuan arus. Makanya kami minta agar nakhoda mengalihkan rute menghindari kejadian serupa," kata Komarudin. (n4s-an) 



Share on Social Media