Olahraga
| Selasa 07 Feb 2017 15:47 WIB | 2477
MATAKEPRI.COM, Jakarta - Indonesia mencetak sejarah dengan mengirimkan
atlet paracycling, untuk pertama kalinya, ke kejuaraan Asian Cycling
Championship (ACC) 2017 di Bahrain. 2 Februari lalu.
Pebalap yang mendapatkan kepercayaan dari PB ISSI itu adalah Muhammad Fadly.
Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Selasa, mengatakan
mendukung penuh kiprah Fadly yang sebelumnya merupakan pebalap motor
nasional itu, turun pada kejuaraan bergengsi di level Asia ini.
"Ini adalah sejarah karena Indonesia mengirimkan atlet paracycling
kesana (kejuaraan Asia). Semoga dengan mengirimkan atlet ke kejuaraan
internasional akan menjadi motivasi atlet paracycling Indonesia lain
muncul," katanya di sela kegiatan pengukuran sepeda.
Muhammad Fadly terbilang beruntung. Selain mendapatkan dukungan penuh PB
ISSI, pebalap yang kehilangan kaki kirinya saat turun di balapan motor
ini juga mendapatkan dukungan dari donatur yang memberikan satu set
sepeda dengan merk cukup dikenal yaitu Look.
Sepeda khusus time trial yang diberikan oleh Technobike dalam
kondisi baru sehingga harus dilakukan penyesuaian. Proses pengukuran
sendiri dengan menggunakan sistem komputerisasi sehingga sepeda yang
bakal digunakan sesuai dengan karakter pebalap.
Pengukuran tersebut meliputi panjang jenjang kaki, rentang tanggan
hingga panjang punggung atlet. Hal ini dilakukan karena sepeda yang
digunakan pada nomor Individual time trial ini berbeda dengan sepeda
balap pada umumnya. Sepeda yang diberikan tertipis dikelasnya dan
memiliki aerodinamis yang bagus.
"Kenapa kami mendukung Fadly? Karena dia punya potensi. Saya sudah kenal
cukup lama dengan dia, saat dia masih turun di balap motor. Semoga
dengan dukungan ini Fadly bisa meraih hasil yang terbaik," kata pemilik
Technobike, Micky Kusuma Chandra.
Pebalap berusia 32 tahun itu akan turun di kelas C4 atau kategori cacat
kaki di bawah lutut. Saat ini Fadly terus digenjot dalam latihan dibawah
asuhan Ketua Komisi Paracycling PB ISSI Puspita Mustika Adya. Fokus
latihan adalah meningkatkan ketahanan dari pebalap.
"Saya ketemu Fadly baru dua bulan. Memang belum lama. Tapi saya optimis
dengan kemampuan dan semangat dia untuk meraih prestasi. Saat ini
kecepatan rata-ratanya juga terus mengalami peningkatan (37-38 km/jam),"
katanya saat dikonfirmasi.
Sementara itu Muhammad Fadly mengaku bangga mendapatkan kesempatan untuk
turun pada kejuaraan internasional. Apalagi pada kejuaraan ini hanya
dirinya yang menjadi wakil Indonesia.
Ia mengaku termotivasi untuk giat berlatih sebelum berangkat ke Bahrain.
"Ini membangkitkan semangat saya lagi untuk berkompetisi. Memang saya
dulu pebalap motor. Namun karena kecelakaan mengubah semuanya. Melalui
sepeda saya akan berusaha untuk kembali," katanya dengan penuh
optimistis.