News
| Rabu 01 Feb 2017 18:02 WIB | 2884
MATAKEPRI.COM, Toba Samosir - Fasilitas toilet termasuk
penting di dunia pariwisata. Kawasan Danau Toba pun akan dilengkapi
dengan toilet yang sekelas hotel berbintang lima.
Toilet di
sekitar destinasi Danau Toba sudah mulai berubah wajah. Pengolahan
waste–nya menggunakan biotank yang ramah lingkungan. Kompositnya ditata
rapi sehingga mencerminkan toilet berkelas bintang 5. Teknologinya pun
menggunakan Panel Blue Energy yang hemat listrik.
"Ini adalah
toilet umum pertama kelas bintang lima yang dibangun di Danau Toba.
Seluruh kelengkapan higienitas sudah tersedia," terang Dirut Badan
Otorita Danau Toba, Ari Prasetyo dalam rilis pers Kemenpar, Rabu
(1/2/2017).
Pemandangan air kran yang tidak mengalir, tisu
beserakan, jejak kaki penuh tanah di lantai hingga lampu tidak menyala,
tidak lagi bisa
dijumpai di salah satu kawasan yang akan segera
disulap menjadi '10 Bali Baru' itu. Semua sudah bertransformasi menjadi
toilet super bersih berasitektur kekinian.
"Silahkan cek.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah membangun toilet
bintang 5 di Tomok – Samosir, Ajibata – Tobasa dan Muara – Tapanuli
Utara. Masing-masing satu unit," tambah Ari.
Begitu masuk ke
bilik toilet, wisatawan langsung disapa dengan wastafel bergaya modern.
Urinoirnya setara dengan urinoir bandara. Klosetnya pun tak beda jauh
dengan hotel bintang 5. Tidak berbau dan nyaman digunakan.
Lantainya?
Juga terlihat eksklusif. Seluruhnya dilapisi ubin mozaik aneka warna.
Kesan jorok yang telah begitu melekat dengan gambaran toilet di
Indonesia selama puluhan tahun sudah tak lagi terlihat. Semuanya sudah
bergeser menjadi toilet keren, higienis.
"Dijamin, turis yang masuk akan nyaman berada di sana," sambung Ari.
Hadirnya
tiga toilet bintang 5 di sekitar Danau Toba diyakini mampu meningkatkan
daya saing pariwisata Indonesia di level global. Selama
ini,
Indonesia sangat lemah di infrastruktur, health and hygiene, dan
environmental sustainability. Setelah dibenahi, rangking Indonesia dalam
hal daya saing pariwisata diharapkan bisa segera melompat dari 50 besar
dunia ke 30 dunia.
"Bersih itu menjadi kekuatan pariwisata
Indonesia, apalagi healthy building sangat difokuskan untuk menuju tahun
2020. Mudah-mudahan perbaikan ini bisa meningkatkan daya saing
pariwisata Indonesia ke 30 dunia," harap Ari.
Lantas bagaimana dengan perawatannya? Siapa juga yang menghandle kebersihannya?
"Setelah
dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, toilet
bintang 5 tadi dihibahkan ke Pemkab. Dan dari Pemkab, pengelolaannya
diserahkan kepada masyarakat sadar wisata dengan kontribusi PAD kepada
kabupaten," pungkas Ari.
Menpar Arief Yahya mengakui, problem
besar di hampir semua destinasi wisata di tanah air adalah toilet
bersih. Semua orang berkeluh kesah dengan toilet, bau tidak sedap,
mushalanya juga sempit lembab, dan memberi kesan tidak bersih. Sementara
semua orang memahami bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
"Karena itu mulai sekarang toilet harus menjadi perhatian serius di semua destinasi," tegas Arief Yahya.