News

Pemilik Tolak Adanya Tragedi Nanjing 1937, Badan Pariwisata China Boikot Salah Satu jaringan Hotelny

| Rabu 25 Jan 2017 14:54 WIB | 1431



Suasana berwisata di Tokyo, Jepang.(Istimewa)


MATAKEPRI.COM - Badan Pariwisata China memboikot salah satu jaringan hotel milik Jepang, setelah beredar kabar kalau salah satu pemilik jaringan hotel terbesar di sana menolak kenyataan terjadinya pembantaian berdarah yang dilakukan oleh tentara Jepang di Nanjing, China, pada 1937.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (25/1), kecaman tersebut bermula setelah Toshio Motoya, bos dari jaringan hotel APA Group, menyatakan hal tersebut dalam buku yang ditulisnya.

Motoya, yang menggunakan nama pena Seiji Fuji, menulis kalau pembantaian di Nanjing tidak akan mungkin terjadi. 

“Mereka mengatakan kalau tentara Jepang melakukan hal tersebut, namun itu tidak mungkin,” tulis Motoya.

Badan Pariwisata China menganggap apa yang ditulis Motoya merupakan tindakan provokasi.

“Kami meminta kepada seluruh pelaku usaha industri pariwisata di China untuk memboikot jaringan hotel tersebut,” kata sang juru bicara Zhang Lizhong.

“Kami juga meminta kepada seluruh wisatawan China untuk tidak menggunakan jaringan hotel tersebut,” lanjutnya.

Setelah kecaman boikot beredar, pihak APA belum memberikan pernyataan terkait hal tersebut.

Kisruh ini tentu saja semakin memperburuk hubungan bilateral antara China dan Jepang. 

Sebanyak 6,3 juta wisatawan asal China berkunjung ke Jepang sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 25 persen dari tahun sebelumnya.

Namun, seperti yang dikatakan Motoya kepada Reuters, wisatawan China hanya menyumbang sekitar 5 persen untuk pendapatan APA Group.(*)




Share on Social Media