News

Berbicara dengan Orang yang Sudah Meninggal Dunia Melalui "Telepon Angin"

| Minggu 15 Jan 2017 11:23 WIB | 2696



Ilustrasi telepon umum


MATAKEPRI.COM - Bencana alam gempa bumi yang disusul gelombang tsunami terjadi menewaskan 16 ribu penduduk di Jepang pada 2011. Sampai saat ini, suasana duka masih terasa, tak hanya di kawasan yang rusak parah, namun di seluruh penjuru Negara Matahari Terbit itu.

Tapi, selalu ada cara untuk mengatasi rasa duka. Salah satunya dilakukan oleh seorang warga kota Otsuchi, kawasan pesisir yang juga terkena dampak paling parah dari bencana alam itu. 

Dikutip dari Travel and Leisure pada Minggu (15/1), warga yang bernama Itaru Sasaki membangun telepon umum berdinding kaca di puncak bukit Otsuchi, yang langsung menghadap ke Samudera Pasifik.

Di telepon umum yang disebut telepon angin itu, disediakan pesawat telepon kuno dengan tombol putar. 

Telepon itu memang sudah tak berfungsi, apalagi untuk melakukan panggilan lintas dunia untuk berbicara dengan kerabat yang meninggal dalam bencana.

Tapi, banyak yang datang, mengangkat gagang telepon, dan seakan melakukan pembicaraan dengan kerabatnya sebelum meninggal. 

Telepon umum itu kedap suara, jadi hanya akan terlihat pengguna yang sedang menelepon sambil bercucuran air mata.

Awalnya, Sasaki membangun telepon umum itu sebagai pelampiasan kesedihannya, sepeninggal sang keponakan. 

“Saya tak bisa menyampikan keluh kesah atas kesedihan saya melalui sambungan telepon biasa. Jadi, saya memutuskan untuk menyampaikannya melalui angin,” kata Sasaki.

Tiga tahun setelah didirikan, banyak pengunjung dari luar Otsuchi. Tercatat, sudah lebih dari 10 ribu orang yang datang.

Selain untuk melampiaskan kesedihan, banyak orang yang datang untuk merayakan hal yang istimewa bersama orang tercintanya.

Otsuchi merupakan salah satu kota yang rusak parah diterjang gempa bumi dan tsunami. Sekita 10 persen populasinya meninggal dunia dalam bencana alam itu.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, Otsuchi bisa didatangi dengan kereta atau tujuh jam perjalanan kendaraan pribadi.(*)


Share on Social Media