Batam

Simulasi Kebocoran Bahan Kimia:

| Rabu 28 Dec 2016 02:26 WIB | 2937

SPAM/PDAM



MATAKEPRI.COM, Batam - Suasana hening di sekitar Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sei Harapan, Sekupang, berubah menjadi ramai pasca-suara sirine tanda bahaya yang berasal dari Area Klorin "meraung-raung", Selasa (28/12/2016) siang.

Beberapa saat kemudian, petugas operator ATB Sei Harapan bernama Bayu menjadi korban dari kebocoran salah satu tabung klorin.

Sembari memegang tenggorokannya, Bayu berusaha mencari pertolongan dengan merangkak dan menyelamatkan diri keluar dari area klorin.

"Tolong, tolong mata saya..pedihh...tolong saya terpapar klorin," teriak Bayu dengan suara parau sambil merangkak di tengah lapangan sambil terus meminta pertolongan.

Melihat hal tersebut, beberapa karyawan yang kebetulan melihat Bayu langsung memberikan pertolongan pertama dengan membawanya ke lokasi yang aman dan menjauh dari area kebocoran klorin.

Sementara itu, beberapa karyawan lainnya mengenakan masker oksigen berusaha meminimalisir tingkat kobocoran klorin.

Akibat peristiwa tersebut, Bayu mengalami gangguan pada kulit serta tenggorokan. Setelah di berikan perawatan pertama, Bayu pun langsung di bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Hal tersebut merupakan langkah yang harus segera dilakukan karena berdasarkan studi laboratorium  bahwa paparan berulang klorin dari udara dengan dosis tinggi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, darah, jantung, dan sistem pernapasan

Kejadian ini merupakan bentuk simulasi dari bahaya kebocoran klorin di area IPA Sei Harapan.

Roni Hartawan, Manager QHSE ATB yang saat itu didampingi beberapa manager ATB sebagai penilai yakni Estiyudo Listyadi Manager Produksi, Wahyu Widiyanto Manager Produksi, Sulistyo AW Manager Planning mengatakan, kegiatan simulasi kecelakaan kerja ini wajib dilakukan guna memberikan bekal bagi karyawan di lapangan, terutama di area IPA Sei Harapan.     

"Pelatihan ini di fokuskan pada kebocoran di area klorin untuk IPA Sei Harapan. Agar karyawan bisa lebih tanggap dengan adanya pelatihan ini. Sambil dievaluasi pada kondisi di lapangan," jelas Roni Hartawan.

Selama 2016, QHSE sangat fokus terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ada di lingkungan kerja di PT Adhya Tirta Batam (ATB). Oleh karena itulah Drill ini dilakukan, baik di area perkantoran hingga lapangan.

"Selama 2016 kita sudah evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan tim tanggap darurat. Dari hasil evaluasi, khususnya di area IPA harus memiliki tim tanggap darurat karena berhubungan langsung dengan chemical area, pertolongan pertama hingga kebakaran," jelas Roni lagi.  

Meski simulasi dilakukan dengan lancar, tambahnya namun beberapa kekurangan harus lebih di perbaiki pada berbagai sisi. Kekurangan inilah yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan simulasi di tahap selanjutnya.

Dengan dukungan dan komitmen dari pimpinan diharapkan bisa menjadi nilai tambah bagi ATB.

"Kegiatan K3 dan lingkungan jadi komitmen dari pimpinan, ini jadi komitmen bersama untuk menghadapi penilaian akhir saat adanya audit oleh BP Batam dan Pemerintah," ujar Roni  

Dijadwalkan, pada bulan Januari atau Februari diberikan pelatihan penanganan kecelakaan kerja di area IPA, pelatihan berupa tumpahan bahan kimia (chemical spill), pertolongan pertama (First Aid), kebakaran termasuk pelatihan khusus untuk ketua-ketua unit tanggap darurat.

"Nantinya anggota unit tanggap darurat diberikan jadwal tentang pelatihan yang dibutuhkan, setelah mendapat pelatihan bisa memberikan informasi kepada teman-teman di lapangan secara bergantian. Tujuannya agar semua karyawan yang ada di area WTP dan dilapangan bisa lebih paham, karena semua resiko yang ada di area kerja di lapangan tanggung jawab individu, termasuk pihak security juga dilibatkan," jelasnya.

Sejalan dengan keselamatan kerja, awal 2017 dilakukan sosialisasi berkenaan dengan pengawasan narkotika dan HIV/AIDS.

Manajemen ATB pun mengharapkan seluruh karyawan ATB bebas dari Narkoba, AIDS dan HIV. (*)



Share on Social Media