News

2016, Tercatat 1,3 Juta Pekerja Tiongkok Masuk RI

| Jumat 23 Dec 2016 16:16 WIB | 2073



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, Jakarta - Dirjen Pembinaan, Pengawasan Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja, Maruli Hasiholan, membenarkan data Keimigrasian RI yang menyebut warga Tiongkok masuk ke Indonesia berjumlah 1,3 juta jiwa sepanjang 2016.

Angka itu merupakan data yang tercatat hingga 18 Desember 2016.

Meski demikian, Maruli menegaskan angka tersebut bukan merupakan jumlah tenaga kerja China yang bekerja di Indonesia. Sebab, hanya sebagian kecil saja warga China yang bekerja di Indonesia. 

"Kalau ditotal, tenaga kerja asing di Indonesia hingga November (2016), yakni 74 ribu orang. Paling besar memang China dengan jumlah 21 ribu orang, kedua Jepang dengan 12 ribuan orang," kata Maruli di Apa Kabar Indonesia Malam, tvOne, Jumat, 23 Desember 2016.

Kata Maruli, para tenaga kerja asing hanya diberikan izin satu tahun. Artinya, Januari 2017 kemungkinan banyak di antara mereka yang sudah kembali ke negara asalnya. Sementara itu, sebagian besar izin yang dikeluarkan termasuk pekerja China, kebanyakan di bawah enam bulan. Pengawasan ketat pun dikatakan terus gencar dilakukan pihaknya.

"Kami terus berkoordinasi dengan Keimigrasian. Memang benar sepanjang 2016 ada 1,3 juta warga China masuk Indonesia. tetapi ada yang bekerja, kunjungan wisata, kunjungan singkat, dan lainnya. Kalau pekerjanya sendiri cuma 21 ribu," kata Maruli.

Sebelumnya, Dirjen Imigrasi Ronny F, Sompie mengakui jika China merupakan negara paling tinggi yang masyarakatnya masuk ke Indonesia sepanjang 2016. Berdasarkan datanya, lebih dari satu juta warga China yang masuk ke Indonesia dari berbagai keperluan, mulai dari kunjungan wisata hingga bekerja di Indonesia.

"Jumlah yang masuk selama 2016, China terbanyak yakni 1.329.857 orang. Angka itu 15,60 persen dari warga asing yang masuk ke Indonesia selama 2016. Angka ini tercatat sampai 18 Desember 2016," kata Ronny saat berbincang di Apa Kabar Malam, tvOne, Senin malam, 19 Desember 2016.

China merangsek ke posisi pertama, setelah sebelumnya Singapura menduduki paling tinggi yang warganya masuk ke Indonesia pada 2015. "Pada 2015, Singapura pertama dengan 1.439.500 orang, China pada 2015 di posisi kedua," kata Ronny.

Dari catatannya, ada kenaikan sebanyak dua persen warga China yang masuk ke Indonesia jika dikaitkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Banyak yang berubah, ini mungkin karena ada kemudahan masuk, ada pula visa bebas kunjungan, dan perubahan itu sangat intens, termasuk adanya pekerja China," kata dia.



Share on Social Media