Kesehatan

Lahir tanpa Miss V, Tetap Bisa Mengandung. Kok Bisa?

| Jumat 02 Dec 2016 22:15 WIB | 1679




MATAKEPRI.COM, Batam - Girls, apa yang ada dipikiranmu ketika seseorang harus dilahirkan tanpa miss V? . Sebagian dari kita mungkin akan penasaran dengan organ reproduksi selain sistem pencernaan.

Hal itulah yang terjadi pada gadis cantik bernama Devan Merck, 23. Ia mengalami sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser, yang berarti ia tidak memiliki saluran vagina, rahim, cacat dan tidak ada leher rahim. Merck menyadarinya saat berada di usia 12 tahun. Saat itu Merck mengalami keram perut yang sangat menyiksa.

Dan ketika diperiksakan ke dokter, ia didiagnosis penyakit tersebut, yang hanya dialami oleh 1 dari 5000 perempuan.

Merck akhirnya dioperasi untuk menghilangkan uterus yang cacat.

"Aku memiliki lapisan tebal kulit yang menutupi lubang vagina.

Mereka harus memotongnya sehingga terbuka.

Mereka mengambil kulit dari bagian bawah pantat dan meletakkannya dalam diriku."

Kulit yang kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam lubang yang baru dibuat untuk membentuk saluran vagina.

Kemudian mereka melakukan operasi untuk membuat miss V dengan menaruhnya di bagian belakang pantat.

Ia harus mengalami banyak bulian dari pacar dan teman-temannya.

Pacarnya menjauh lantaran Merck tidak dapat memberikan apa yang dia inginkan.

Pacarnya mengatakan bahwa miss V Merck memiliki rasa dan bau yang beda dengan-gadis-gadis lain. Namun hal itu berubah saat ia bertemu dengan calon suaminya sekarang, Ten.

Tent bekerja di salah satu kantor kemiliteran Amerika Serikat.

Selama menjalani pernikahan, akhirnya mereka mendapatkan kabar baik bahwa Merck bisa mengandung.

Mereka mendapat kabar bahwa telur di ovarium Merck berkembang dan dapat menghasilkan anak biologis.

"Yang aku ingin adalah menjadi seorang ibu dan setelah semua yang aku lalui akhirnya aku merasa seperti ada cahaya di ujung terowongan," kata Merck.

Trent, 28, mengatakan: "Aku sangat bangga kepadanya. Aku tahu bahwa kondisi ini benar-benar sulit secara emosional, dan aku senang bisa terus mendukungnya."

"Aku dan suami akhirnya akan dapat memulai keluarga kami dan hidup bersama-sama."

"Vagina saya mungkin buatan manusia bukan dewa tapi aku seorang wanita lengkap dan mudah-mudahan tidak lama lagi menjadi seorang ibu," kata Merck.

Mereka sedang mengikuti program IVF dan berharap memiliki anak pasa Desember 2017. Mereka akan mendapatkan anak pertamanya melalui proses pengganti.






Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait