Pariwisata
| Selasa 15 Nov 2016 02:58 WIB | 2294
MATAKEPRI.COM, Jepang- Jepang semakin peduli dengan makanan halal. Ini dibuktikan dari banyaknya pilihan restoran serta hotel halal yang ramah muslim.
Dainari
Goka, pemilik restoran berusia 70 tahun ini sajikan ramen serta gyoza
yang berjarak sekitar dua jam di Utara Tokyo. Ia setiap hari melayani
setidaknya 1000 pelanggan muslim pertahun dari negara-negara seperti
Indonesia, Pakistan dan Arab Saudi.
Walaupun ada beberapa
restoran Jepang halal di Jepang, salah satu yang bisa Anda coba adalah
restoran milik Mr. Goka. Pria ini merupakan pemilik restoran Nikkoken
yang berada di kota Sano sebagai generasi ketiga dan sudah melayani menu
ramah muslim sejak tahun 2000.
"Saya bertemu seorang drummer
Afrika dari Guinea, dia bertanya apakah restoran ini punya makanan yang
bisa dinikmati umat muslim. Dan sejak itulah saya tertarik untuk membuat
makanan yang ramah untuk dinikmati siapa saja, termasuk umat Islam,"
jelas Goka dalam The Straits Times (14/11).
Restoran ini adalah salah satu dari banyak bisnis halal yang ada di Jepang termasuk hotel dan outlet yang muslim friendly lainnya.
Ada
sekitar 100.000 warga muslim yang tinggal di Jepang, sementara jumlah
pengunjung muslim diperkirakan akan mencapai satu juta pada saat Tokyo
menjadi tuan rumah saat Olimpiade 2020 mendatang.
Data terbaru dari Japan National Tourism Organisation menunjukkan bahwa pertumbuhan eksponensial dalam pengunjung dari banyak negara, dan negara muslim jadi salah satu mayoritasnya.
Dalam
sembilan bulan pertama tahun ini, ada 249.800 wisatawan dari Malaysia
yang naik sekitar 33,4 persen dari tahun lalu. Sedangkan Indonesia
tumbuh sekitar 27,7 persen menjadi 184.900 diperiode yang sama.
Sebuah hotel Muslim, Syariah Hotel Fujisan
dibuka dekat danau Kawaguchi di kaki Gunung Fuji bulan Juli lalu. Hotel
ini tidak hanya dilengkapi dengan ruang sholat tetapi juga menyajikan
menu halal untuk para tamu.
Sejak Juni, Japan Airlines telah
menyediakan makanan Muslim bersertifikat halal pada penerbangan
Internasional keluar Jepang. Selain itu, perguruan tinggi seperti Kobe
University dan Nagoya University juga memiliki gerai dengan menu muslim
friendly di kafetaria kampusnya.
Dibantu dengan maps, para turis juga bisa lebih mudah
mengidentifikasi beragam bisnis yang ramah muslim di beberapa kota
seperti Sapporo, Kyoto dan Osaka, serta daerah di Tokyo seperti Asakusa
dan Shinjuku.
Sekai Cafe yang berada di Asakusa juga telah
melayani pelanggan muslim sejak 2014 dan Noritaka Shibayama, selaku
manager cafe mengatakan bahwa ia sering berkomunikasi dengan pelanggan
muslimnya mengenai kreasi menu halal yang nantinya akan ia buat.
Banyak perusahaan yang telah mengamati peningkatan jumlah wisatawan Muslim dan pertukaran pelajar di Jepang.
Hal
ini juga telah menyebabkan Mr. Shinya Yokoyama yang memulai Media Halal
Jepang sebagai salah satu penyedia informasi yang berhubungan dengan
muslim di negara itu untuk menghapus persepsi bahwa pengunjung muslim
sulit untuk mendapatkan informasi dan kenyamanan saat berkeliling
Jepang.
Restoran bersertifikat halal, restoran makanan halal tapi
masih melayani alkohol pada menunya serta pemiliknya muslim atau
restoran yang dipegang oleh chef muslim merupakan salah satu layanan
yang banyak tersedia di Jepang.
"Gerakan halal Jepang baru mulai dan kami dengan senang menyanambut orang muslim untuk berkunjung ke sini," ujar Yakoyama.