Batam

Manggala Agni Daops Menggelar Rapat Kerja Regional Sumatera Tahun 2018

Juliadi | Senin 29 Oct 2018 19:27 WIB | 2304



Direktur Pengendalian Hutan dan lahan, Raffles Brotestes Panjaitan, ketika di wawancara media


MATAKEPRI.COM, Batam - Manggala Agni Daops Regional Sumatera menggelar Rapat kerja tahun 2018 selama dua hari Senin dan Selasa (29 - 30/10/2018) di I Hotel Baloi. 

Direktur Pengendalian Hutan dan lahan (KLHK) Manggala Agni Daops, Raffles Brotestes Panjaitan, mengatakan di gelar rapat kerja ini untuk wilayah Sumatera, untuk wilayah Sumatera berada di Palembang balai - balainya, serta ada beberapa Daops yang berada di Sumatera Utara, Jambi, Riau dan Daops Batam. 

"Para kepala Daops dan Stafnya dibawa koordinasi kepala balai lahan mana yang rawan kebakaran, hari ini Rapat baru di buka oleh pak Dirjen yang di wakili pak Sekjen dan sendiri telah menyampaikan antisipasi ataupun kegiatan tahun 2019, "ujar Raffles Brotestes Panjaitan, Senin (29/10/2018) usai acara Rapat kerja. 

Raffles Brotestes Panjaitan, juga menjelaskan dari pengalamannya para kepala Daops dan Stafnya tahun lalu, mereka sudah mempunyai strategi dan tekanan yang mereka lakukan supaya jangan Sampai terjadi kebakaran. Sebelum terjadi kebakaran para Daops telah mencegah. 

"Manggala Agni merupakan orang yang terdepan yang melakukan pencegahan dari kebakaran, walaupun dalam undang - undang yang harus merespon pertama pemerintah Daerah tapi pemerintah Daerah mempunyai keterbatasan - keterbatasan, maka Manggala Agni lah yang melakukan aksi itu, "kata Raffles Brotestes Panjaitan. 

Menurut Raffles Brotestes Panjaitan, pemadaman kebakaran ada dua yakni dari darat yang biasanya di lakukan oleh Manggala Agni dan udara untuk daerah yang sulit di gunakan dengan helikopter, yang bisa di lakukan secara rutin oleh instansi atau Kementerian Kehutanan, seharusnya Pemda juga bisa melakukan itu. 

Raffles Brotestes Panjaitan, juga menuturkan Untuk saat darurat helikopter deplay oleh Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB) melalui Satgas - Satgas di Provinsi yang mengatakan siaga darurat, hingga saat ini masih ada Provinsi yang siaga darurat seperti di Palembang, Sumatera Selatan, helikopter masih tetap melakukan, Kalimantan Selatan. 

Raffles Brotestes Panjaitan, mengatakan kalau daerah Sumatera ini, adalah daerah rawan. Akan tetapi pihaknya sudah melakukan antisipasi, namun daerah yang masih rawan yakni OKI (Sumatera Selatan) karena di sana masih ada panas, sama seperti Kalimantan Selatan kalau untuk Kepri juga masih ada tapi tidak terlalu banyak. 

Harapan Raffles Brotestes Panjaitan, untuk para masyarakat yang banyak menggunakan api dan membakar lahan, memang membakar bisa membuat bersih akan tetapi dampaknya besar, transportasi terganggu seperti kebakaran pada tahun 2015. Dan seharusnya pemerintah daerah harus punya inisiatif memberikan pupuk dan membuka lahan memberikan traktor untuk daerah mineral. 

Hukuman yang di jatuhkan para pembakar hutan bisa pidana, perdata dan administrasi, sampai sekarang masih banyak yang di berikan Kementerian sudah ada 117 perusahaan yang di kenakan sanksi administratif dan sanksi pidana. Ada juga perusahaan yang izinnya di cabut, ada pemaksaan, ada sanksi dan ada teguran. Teguran tertulis 113, ada di paksa sampai batas waktu harus membenahi. (Adi) 



Share on Social Media