Batam

Ida : Tawarkan Pinjaman Konstruksi Rp2,5 Milyar, Bank BJB Batam Hanya Beri Saya Harapan Palsu!

Maman | Kamis 19 Jul 2018 02:47 WIB | 2586



Bank Jawa Barat (BJB) Batam. (istimewa)


MATAKEPRI.COM, Batam -  Bendahara Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (Gapeknas) Kepri, Ida mengatakan bahwa dirinya merasa sudah di berikan harapan palsu oleh Bank Jawa Barat (BJB) Batam terkait dengan pengajuan pinjaman konstruksi. 

Pasalnya, Ida merasa sudah berusaha melengkapi semua berkas-berkas yang di minta, namun hingga kini pengajuan yang awalnya kata Ida merupakan tawaran dari Bank BJB untuk pinjaman sebesar Rp. 2,5 Milyar belum juga terealisasikan. 

"Awalnya mereka ( Bank BJB Batam)  menawarkan pinjaman konstruksi kepada saya sebesar Rp2, 5 Milyar. Kemudian atas dasar tawaran itu lah maka saya ajukan pinjaman pada bulan Juni 2018 yang lalu", ucap Ida yang juga menjadi Komisaris PT Wahyu Pacitan Jaya, Selasa(17/7/2018). 

Bahkan, lanjut Ida, Bank BJB meminta jaminan sebanyak 3 sertifikat rumah kepada saya. Karena 2 dari 3 sertifikat rumah saya memang masih dalam tanggungan bank lain, maka saya melunasinya dengan biaya Rp.110. 000.000 an, dan itu saya lakukan karena memang ada diberikan harapan akan ada pencairan pinjaman konstruksi Rp2,5 milyar. 

Ternyata, masih kata Ida, sampai sekarang pinjaman yang saya ajukan tidak juga ada. Bahkan 3 sertifikat yang saya berikan itu di kembalikan tanpa ada penjelasan kepada saya. Dan pengembalian sertifikat itu pun dengan cara mereka titip kan di customer service. 

Atas kejadian yang dialaminya itu, dirinya merasa telah di berikan harapan palsu, bahkan dirinya merasa rugi karena telah melunasi 2 sertifikat rumahnya itu. 

"Saya benar-benar kecewa dan merasa di permainkan. Karena pernah dijanjikan akan ada pencairan jika 2 sertifikat sudah saya lunasi. Bahkan setelah pelunasan itu mereka sempat mengatakan 2 hari lagi akan akad kredit.  Namun buktinya hampir 1 bulan tidak juga ada pencairan,"keluhnya 

"Saya ini menjalankan usaha, dan saya merasa di rugikan. Sebab uang yang saya gunakan untuk melunasi 2 sertifikat itu seharus nya bisa saya gunakan untuk usaha saya. Dan mereka tawarkan saya pinjaman sebesar Rp. 800.000.000 dengan dua kali pencairan, sementara yang saya butuhkan sebesar apa yang mereka tawarkan kepada saya awalnya"keluh nya kembali. 

"Dan saya sudah sekitar 15 tahun menjadi nasabah mereka, kenapa harus di permainkan seperti ini,"ungkap Ida. 

Atas apa yang di sampaikan Ida tersebut, Branch Manager Bank BJB Batam, Ahmad Faizal saat di konfirmasi mengatakan bahwa bank pasti akan memproses kredit sesuai dengan ketentuan perkreditan secara prudent(Prudential Banking Principles). 

"Prinsip prudent yaitu prinsip kehati-hatian dimana ada lima faktor yang harus di penuhi. Dan apabila dari lima faktor itu satu saja tidak terpenuhi maka bisa di pastikan pengajuan itu akan batal,"ucap Faizal. 

Sementara Indra Manager Bank BJB yang di sebut Ida sering berkomunikasi langsung selama pengajuan pinjaman, saat di konfirmasi melalui pesawat selular masih belum bersedia untuk memberikan jawaban.(maman)




Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait