International, News, Politik

Menggalang Dana Kampanye Pemilihan Presiden

| Senin 25 Jun 2018 11:33 WIB | 2605



Ketum Partai Gerindra, ( Prabowo Subianto ) ( istimewa )


MATAKEPRI.COM - Gerakan penggalangan dana perjuangan politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terus menuai kritik. Khususnya, dari partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Gerakan penggalangan dana Prabowo memang ramai peminat. sejak diluncurkan, dana yang terkumpul hingga saat ini sudah menyentuh Rp 320 juta.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadizly menyebut pengumpulan dana yang dilakukan oleh Prabowo memang hal yang biasa. Namun, pihaknya mempertanyakan ihwal penggunaan dana tersebut.

Gerakan menggalang dana untuk perjuangan itu sah-saja. Tapi pertanyaannya, untuk perjuangan apa? Untuk menggalang dana kampanye pemilihan presiden?


Apabila digunakan untuk kepentingan nyapres, kata Ace, pihaknya meminta Prabowo untuk menahan diri terlebih dahulu. Sebab, saat ini tahapan pilpres dinilainya masih belum dimulai.

Kalau kepentingan untuk itu (nyapres), sabar Pak Prabowo. Tahapan Pilpres belum dimulai. Setiap penggalangan dana dari masyarakat tentu harus dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya untuk apa," ucapnya.

Apalagi kalau tujuannya untuk kepentingan politik pencapresan beliau. Tunggu dulu, tahapan Pilpres belum mulai," sambungnya.

Sebagai informasi, lantaran mahalnya biaya Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto meluncurkan gerakan donasi @GALANGPERJUANGAN.

Prabowo mengumumkan gerakan itu lewat pidato politiknya yang diunggah dalam akun Facebook resmi miliknya. Video itu diketahui berdurasi 19.46 menit.

Melalui akun Facebook ini secara resmi saya umumkan peluncuran sebuah aplikasi sarana penggalangan dana yang secara khusus diperuntukkan guna mendukung perjuangan politik kita demi perbaikan kondisi bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," ujar Prabowo, Jumat, (22/6). ( ***  )

Sumber : Jawapos



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait