News, Ekonomi

Bahas Kebijakan AS, Sri Mulyani Lakukan Konferensi Pers

| Senin 28 May 2018 10:53 WIB | 2173



(istimewa)


MATAKEPRI.COM - Pagi ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan melakukan konferensi pers (konpers) bersama beberapa menteri dan pimpinan lembaga sektor keuangan.

Pejabat tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Ketua LPS Halim Alamsyah, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Darmin mengatakan konferensi pers pagi ini mengenai penguatan koordinasi untuk stabilisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal yang juga dibahas adalah kebijakan Amerika Serikat (AS) yang membuat nilai tukar dolar AS perkasa terhadap rupiah belakangan ini.

"Tekanan stabilitas pada nilai tukar rupiah lebih berasal dari ketetatan likuiditas dan risiko ekonomi global, karena inisiatif dan perubahan kebijakan di Amerika Serikat, penguatan koordinasi kebijakan diarahkan untuk memprioritaskan stabilitas jangka pendek, memprioritaskan jangka pendek dengan tetap mendorong pertumbuhan pada jangka menengah," kata Darmin di ruang Mezzanine, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (28/5/2018).

Menyikapi perkembangan global, Darmin bilang, pemerintah melalui Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS terus meningkatkan kewaspadaan dan berkoordinasi untuk mengambil kebijakan yang menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Dalam jangka pendek, lanjut Darmin, fokus koordinasi kebijakan diprioritaskan pada penguatan stabilitas ketahanan ekonomi nasional terhadap tekanan global, antara lain pada nilai tukar, inflasi rendah, hingga defisit fiskal yang sehat.

"Hal itu akanĀ  ditempuh melalui penguatan bauran kebijakan BI, kebijakan fiskal oleh Kemenkeu, ketersediaan bahan pokok strategis, perkembangan sektor riil pada umumnya dan juga penguatan pengawasan lembaga keuangan oleh OJK dan tentu saja menjaga dan mempersiapkan langkah yang perlu diambil oleh LPS," papar dia. (**)

Sumber : lptn6



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait