Bintan

Wadanlantamal IV Saksikan Pelepasan Ekspor Perdana Vessel Muatan Alumina

Juliadi | Minggu 04 Jul 2021 15:16 WIB | 1543

AD/AL/AU
TNI/Polri



MATAKEPRI.COM, BINTAN – Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Wadanlantamal) IV Kolonel Marinir Andi Rahmat M mewakili Komandan Lantamal (Danlantamal) IV  Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, S.E., M.Han., secara virtual bersama Gubernur Provinsi Kepri H.Ansar Ahmad, S.E., M.M., Unsur Forkopimda Provinsi Kepri, 

Sekretaris Dewan Nasional KEK, Direktur Utama PT. BAI Santoni serta pejabata lainya menyaksikan acara PelepasanEkspor Perdana Veseel MuatanAlimina produksi PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) diKawasan Ekonomi KHusus (KEK) Galang Batang BIntan Kepri, Jumat (2/7/2021).


Acara tersebut dilepas oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ir. Airlangga Hartarto M.B.A., M.M.T., IPU., secara vitual dari Jakarta yang dihadiri oleh Menteri Perindustrian, beserta jajaran pejabat terkait.


Dalam ekspor perdana ini, dikirim Smelter Grade Alumina (SGA) sebanyak 70 ribu ton senilai USD 21 juta. Bubuk alumina yang diekspor ke Malaysia itu merupakan bagian dari target ekspor tahun pertama sebesar 1 juta ton dengan nilai ekspor USD 300 juta.


PT BAI sebagai perusahaan pembangun dan pengelola KEK Galang Batang telah merampungkan pembangunan Refinery Alumina berkapasitas 1 juta ton per tahun. 


Kemudian, saat ini PT. BAI sedang membangun Refinery Alumina kedua dengan kapasitas yang sama. Dengan demikian, ekspor Smelter Grade Alumina (SGA) akan terus ditingkatkan sehingga pada tahun kedua target ekspor menjadi 2 juta ton dengan nilai ekspor sebesar USD 600 juta.


”KEK Galang Batang merupakan KEK yang pembangunannya cukup cepat dan massif. Untuk itu kami berikan apresiasi kepada PT. BAI yang telah berhasil merealisasikan rencana pembangunan di KEK Galang Batang. Kesuksesan tersebut ditandai dengan dilakukannya ekspor perdana ini,” ungkap  Menko Perekonomian.


Menko Perekonomian berharap, PT. BAI tidak hanya mengekspor bubuk alumina, tetapi terus mengembangkan produk-produk turunannya. Sehingga terjadi hilirisasi yang memberikan nilai tambah lebih besar terhadap hasil tambang dari bumi Indonesia.


Direktur Utama PT. BAI Santoni menjelaskan bahwa target investasi di KEK Galang Batang hingga tahun 2025 sebesar Rp 36 triliun. Hingga saat ini realisasi investasi telah mencapai Rp 14 triliun.


Selain menyerap banyak tenaga kerja, manfaat lainnya yang diberikan KEK Galang Batang adalah adanya keterlibatan beberapa penyedia jasa konstruksi lokal (knowledge transfer) dalam pengembangan KEK Galang Batang. 


Gubernur Provinsi Kepri juga menyampaikan, Optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah Provinsi Kepulauan Riau ditargetkan mencapai perumbuhan ekonomi 3,5 persen hingga 7 persen pada tahun ini. 


Dia yakin dengan adanya KEK Galang Batang, target tersebut dapat tercapai. (r/Adi) 



Share on Social Media