Batam

Penembakan H. Permata, Ketua KKSS Kota Batam Anggap BC Sebar Berita Bohong

Juliadi | Minggu 17 Jan 2021 03:28 WIB | 2511

Bea Cukai


Suasana pemakaman H. Permata, Sabtu (16/1/2021). Foto : Aditya


MATAKEPRI.COM BATAM -- Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) meminta Bea Cukai bertanggung jawab atas insiden penembakan H. Permata pada, Jumat (15/1/2021) kemarin.


Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KKSS Kota Batam, Masrul Amin, didampingi Wakil Ketua KKSS Kota Batam Ahmad Rosano, Sabtu (16/1/2021) malam disela-sela pemakaman H. Permata.


Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam Masrul Amin, Sabtu (16/1/2021) malam. Foto : Aditya 


Masrul mengatakan, setelah dilakukan otopsi kepada jenazah H. Permata terdapat 3 peluru ditubuh H. Permata, 2 peluru tidak mematikan dan 1 peluru yang membuat H. Permata meninggal dunia.


"Tembakan itulah yang membuat H. Permata meninggal, peluru itu, menurut pihak Forensik telah menjalal kemana-mana. Membuat organ tubuh telah rusak," ucap Masrul.


Menurut Masrul, langkah yang diambil dari KKSS akan melakukan unjuk rasa, karena rilis yang dikeluarkan oleh pihak BC sangat menyakitkan KKSS. Karena tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.


"Keluarga kami telah dibunuh dan menyebarkan berita bohong. Kami juga akan melaporkan ini ke Polda Kepri, ini akan berkoordinasi dengan Poldau
Riau. Ini kan terjadinya di Tembilahan,"  ujar Masrul.

Lanjut dikatakannya, bukti awal yang didapatkan yakni pakaian korban, speedboat yang ditembak pihak BC yang tembus kaca depan dan peluru 3 butir.


Terkait rilis BC, bahwasanya H. Permata hendak melompat ke Kapal BC saat hendak ditangkap. Dikatakan Masrul, itu bohong dan hanya karangan dari pihak BC.


"Faktanya, pak H. Permata itu berjalan aja susah, apalagi mau melompat dari kapal rendah ke kepala tinggi. Itu kan tidak masuk akal dan rilis pertama dan kedua itu tidak sesuai dan akan kami pertanyakan," ungkap Masrul.


Sambungnya, yang menyuruh penembakan ke H. Permata, itu pasti ada Komandannya yang memberikan izin untuk menembak.


"Kalau ada penembakan, SOPnya harus jelas, seperti tembakan peringatan hanya untuk melumpuhkan seperti di Kaki. Ini kan ditembak tepat di Jantung, kan itu tidak benar," kata Masrul.


Dikatakan Masrul, diatas kapal anggota H. Permata, tidak ada yang memiliki Senjata api, akan tetapi di atas kapal hanya ada Kayu, Batu dan parang.


"itu tidak digunakan untuk menyerang BC, kami masih percaya kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas. Kami kami ingin pelaku dihukum seberat-beratnya dan mencopot Kepala BC Karimun," kata dia.


Sementara itu, Wakil KKSS Kota Batam Ahmad Rosano mengatakan, penembakan ini bukan kali pertama yang dilakukan BC, ada 7 anggota  yang pernah menjadi korban penembakan dari BC.


"Kami percaya dibawah kepemimpinan Pak Aris Budiman, sebagai Kapolda, ini dapat di tuntaskan. Kami tidak terima pak H. Permata dibantai seperti teroris. Polisi aja setelah melakukan penembakan, kemudian diotopsi dan diserahkan kepada pihak keluarga, ini tidak setelah BC melakukan penembakan, H. Permata dibiarkan seperti teroris saja," kata Ahmad Rosano. (Adi) 



Share on Social Media