Batam, News

Pembinaan MPA Pembuatan Demplot Dan Cuka Kayu Praktek Pencegahan Karhutla Bagi Masyarakat

Juliadi | Selasa 24 Dec 2019 20:55 WIB | 3383

Karhutla


Materi Karhutla Dan Praktel Pembuatan PLTB ( Cuka Kayu )


MATAKEPRI.COM, BATAM - Pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA) di Daops Batam berjalan dengan lancar dan di laksanakan dengan penuh semangat oleh para peserta MPA hari ini, Selasa (17/12/2019).


Pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA) diawali dengan pembukaan langsung  oleh Purwantio selaku Kasubdit Sistem Kemitraan dan MPA, Direktorat PKHL Kementerian LHK pusat jakarta, di ruang pertemuan markas Manggala Agni Daops Batam.


Dalam arahannya Purwanto, menyampaikan harapannya agar setelah kegiatan ini berlangsung, MPA menjadi lebih kreatif dan mampu menonjolkan inovasi- inovasi pencegahan seperti Pembukaan Lahan Tampa Bakar (PLTB) dan contoh kegiatan spesifiknya seperti yang telah dicontohkan atau dilakukan terlebih dahulu oleh Daops Batam, sehingga dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan pencegahan tersebut dapat mengurangi tingkat karhutlah terutama di wilayah kerja Daops Batam.


Kadaops Batam Ismail Hasibuan, juga memberikan sambutan dan arahan kepada MPA yang selama ini sudah bermitra dengan Manggala Agni Daops Batam, baik dari pelaporan kejadian Karhutla dan terlibat langsung terjun bersama dalam melakukan pemadaman.


Ismail, juga berharap dengan terlaksananya kegiatan pembinaan MPA  ini, dapat meningkatkan sinergisitas dalam penanggulangan karhutlah, terutama  pada pencegahan, semoga materi yang akan disampaikan oleh tim nara sumber terkait Dasar-dasar karhutlah dan pelaksanaan.


Praktek PLTB dapat menjadi dasar dan menjadi contoh bagi seluruh peserta serta dapat diterapkan pula di daerah masing-masing terutama para peserta yang beraktivitas di dekat maupun di dalam kawasan hutan maupun lahan.


"Daops Batam baru kali ini menerapkan PLTB dan di praktekkan secara langsung di lingkungan Markas Daops Batam, dan saat ini sedang dilakukan penelitian oleh tim dari Litbang KLHK di Bogor terkait kandungan apa saja yang terdapat dalam hasil cuka kayu yang sudah kita hasilkan.


"Meski kandungan dalam hasil cuka kayu ini belum dapat kami pastikan, sementara sudah dilakukan uji coba mandiri ke beberapa jenis tanaman yang ada di Daops ternyata hasilnya sangan bagus. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya tingkat serangan hama tanaman" ungkap Ismail.


Meski demikian, Tim Daops Batam belum dapat mensosialisasikan sasaran penggunaan cuka kayu kepada masyarakat sebab belum mengantongi kandungan dalam cuka kayu tersebut.


Kendati demikian, setelah didapatkan hasil dari penelitian terkait kandungan apa saja yang ada pada cuka kayu tersebut, tim Daops Batam akan menyampaikan kepada masyarakat agar dapat diterapkan pula oleh masyarakat sebagai pelaku tingkat tapak yang terdampak langsung di lapangan.


Kegiatan Pembinaan yang dilaksanakan terdiri dari penyampaian teori terkait Dasar-Dasar Karhutla dan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB), setelah peserta MPA mengikuti penyampaian teori dengan seksama, kemudian dilanjutkan dengan melakukan praktek lapangan terkait materi atau teori yang sebelumnya telah disampaikan secara detail oleh tim nara sumber dari Manggala Agni Daops Batam guna memberikan contoh langsung kepada seluruh peserta agar lebih cepat dipahami.


Walaupun diguyur hujan tetapi tak menghilangkan semangat peserta MPA untuk menghadiri dan mengikuti  acara praktek  sampai selesai.


Antusiasme MPA juga dapat terlihat semangat dan ketertarikan peserta mulai dari praktek pembuatan cuka kayu hingga praktek penggunaan peralatan pemadam.


Dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam praktek tersebut dapat membuat MPA yang sudah di latih dan di beri ilmu ini siap mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar kawasan hutan agar dapat melakukan pencegahan dan PLTB seperti materi yang sudah diterima dari kegiatan Pembinaan, sehingga kegiatan PLTB ini memberi manfaat bagi masyarakat sekitar terutama masyarakat  yang terdampak langsung di lapangan. (***) 



Share on Social Media