Batam, News, Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Minimal 7 %, Soerya : Jangan Korban Sektor Informal

Juliadi | Jumat 01 Nov 2019 16:00 WIB | 2734

Gubernur Kepri/Wakil Gubernur


Balon Gubernur Kepri, DR. H. M. Soerya Respationo., SH., MH, Jumat (1/11/2019). Foto : Adi


MATAKEPRI.COM, Batam - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri mengundang para Bakal Calon (Balon) Gubernur, Balon Wakil Gubernur dan Balon Walikota dalam kegiatan Mengukur Daya Tempur Kandidat Calon Gubernur Untuk Kontrak Politik Pertumbuhan Ekonomi, Jumat (1/11/2019) bertempat di halaman kantor Kadin.


Dalam kegiatan ini turut hadir Bakal Balon Gubernur Kepri DR. H. M. Soerya Respationo., SH., MH, Balon Wakil Gubernur Kepri Isdianto, Sos., M.M, Balon Wali Batam Ir. Lukita Dinarsyah tuwo, Kadin Provinsi Kepri Ahmad Ma'ruf Maulana, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak serta jajaran, Kadin Batam Jadi Rajagukguk serta jajaran Anggota DPRD Kota Batam Putra Yustisi Respaty, Budi Mardianto, Tohap Erikson Pasaribu dan Thomas Aritha Sembiring, serta Tokoh masyarakat.


DR. H. M. Soerya Respationo., SH., MH, menyampaikan bahwa sebenarnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2020, ia berkomitmen dengan DR. H. Nurdin Basirun, akan mendampinginya sebagai Calon Wakil Gubernur Kepri.


"Bapak Nurdin sebagai Calon Gubernur dan saya sebagai Wakil Gubernur, karena ada sesuatu hal, akhirnya saya berdiri disini sebagai Bakal calon Gubernur, "ungkap Soerya.


Lanjut Soerya, ia akan berkomitmen akan melakukan pertumbuhan ekonomi minimal 7% dan ia bersama Bakal Calon Wakil Gubernur Kepri tidak tidak akan berkata - kata, akan tetapi bekerja nyata.


"Menyikapi pertumbuhan ekonomi di Kota Batam khususnya dan Kepri umumnya kalau kita lihat tahun 2005 sekitar 4% dan tahun sebelumnya kita diatas 7% serta melampaui nasional dan diatas tahun 2005 kita semakin menurun, "jelas Soerya.


Dikatakan Soerya, penurunan ini bukan Kesalahan dari para pengusaha, akan tetapi tata kelola pemerintah.


"pembangunan Insfratuktur kita dukung sepenuhnya, pelebaran jalan kita dukung sepenuhnya, akan tetapi tolong diawasi. Jangan mengorbankan sektor - sektor informal, mereka rakyat kita. Pedagang kaki lima adalah UKM - UKM, mereka lah yang lebih tangguh dari pengusaha besar, "kata Soerya.


Soerya, menuturkan disaat ekonomi turun, para UKM - UKM yang dapat msmutarkan pertumbuhan ekonomi dan jika pedagang kaki lima digusur dan ditempatkan yang susah dijangkau. Bagaimana ekonomi kerakyatan dapat berkembang.


"Jangan sampai mereka menjadi korban pembangunan, karena merekalah sejatinyapara pahlawan sektor ekonomi informal. Jangan matikan sektor Informal, kalau sektor Informal mati, akan sulit mencapai minimal 7%, "ungkap Soerya.


Selain dari tata kelola, juga sikap mental dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang harus diperbaiki. Menurutnya kalau ingin menjadi orang kaya jangan jadi Gubernur maupun Walikota, seharusnya jadi pengusaha.


"Tidak 100% ASN jelek, tapi masih banyak ASN jelek dan munafik, ini tugas Kepala Daerah untuk membenahinya, "kata Soerya. (Adi) 



Share on Social Media