Batam, News, Ekonomi

BP Batam Siapkan Kota Batam Sebagai Pusat Blockchain

Juliadi | Selasa 20 Aug 2019 20:37 WIB | 3456

BP Batam



MATAKEPRI.COM, Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawady, meluncurkan seminar BlockBatam dengan mengusung tema "Menciptakan Modal Blockchain Asia Tenggara" yang berlanjut di Hotel Aston, Batam, pada Selasa (20/8/2019 ) pagi 


Edi Prio Pambudi, CEO dClinic International Dr. Richard Satur, CEO & Pendiri Indodax Oscar Darmawan, CEO Quantum Hedge Fund Jan Janssen, dan Kegiatan yang digagas oleh Black Arrow Konferensi ini dihadiri oleh Asisten Deputi Menteri Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran Ketua PLMP Fintech Group Dr. Peter Lim Ketua.


Kegiatan yang digadang sebagai blockchain terbesar ini digelar sebagai wujud dari deklarasi Kota Batam sebagai Zona Ekonomi Digital Indonesia dan transisi Indonesia sebagai pasar blockchain terbesar di ASEAN. Selain itu, acara ini juga mendukung platform bagi para pengguna teknologi blockchain seluruh Indonesia di Batam.


Dalam sambutannya, Edy Putra Irawady mengatakan bahwa Batam merupakan pionir dan kini memimpin implementasi blockchain di Indonesia. Untuk menjadi Blockchain Capital di Asia Tenggara, BP Batam telah menyiapkan dan menyiapkan fasilitas premium di Layanan Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam sebagai tuan rumah beberapa platform blockchain guna mendukung program Zona Ekonomi Digital.


“Saya pikir kita punya tenaga kerja terampil di Batam. Sisi multietnis di sini luar biasa, artinya komunikasi internasionalnya lebih mudah. Yang kedua adalah pengalaman untuk membangun perusahaan-perusahaan yang berbasis IT dan selaras dengan industri 4.0, seperti PT Schneider, PT Pegatron, PT Excelitas Technologies, PT Infineon Technologies dan PT Sammyung Precision, ”kata Kepala BP Batam.


Tidak hanya itu, menurutnya, pengembangan ini tidak akan dapat dilakukan secara maksimal tanpa dukungan dari pemerintah pusat. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah menyetujui Batam sebagai Jembatan Digital Indonesia — Singapura pada September 2017, setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian meminta rencana untuk mengembangkan Batam sebagai fasilitas untuk Pantai Lepas dan Tax Haven pada Oktober 2016.


“Kita sudah punya dan blockchain berbasis TIK. Jadi saya berharap untuk memulai kerjasama dengan perusahaan swasta di Batam cukup melewati aplikasi blockchain saja, tidak berhasil dengan perundingan. Karena Batam memiliki keunggulan kompetitif dengan keberadaan SKA Form A dan Kartu Di FTA untuk para investor, di samping kita juga membentuk FTZ. Belum lagi dari sisi geografis, kita hanya 20 kilometer dari akses pasar internasional di antara perniagaan pasifik dan atlantik. ”Jelas Edy.


Meski begitu, Edy tidak menampik tentang beberapa kelemahan, sebagian besar dari sisi ekosistem yang terdiri dari logistik, infrastruktur yang mengarah ke industri, dan mendukung untuk mendorong masuknya industri 4.0.


“Untuk itu, blockchain ini hadir guna memberikan kepastian dan memberikan kepada para investor. Artinya, dengan blockchain, peraturan tidak lagi menakutkan, ”katanya.


Sementara itu, dClinic, BP Batam dan Rumah Sakit BP Batam secara resmi telah menandatangani kontrak dengan $ 140juta USD yang bermitra dengan Deloitte Asia Tenggara dan JP Consulting, Australia dan Juli lalu, di mana dClinic akan menerapkan platform Blockchain Kesehatan Publik dengan didukung Pusat Kesehatan dan Vitalitas premium pertama di RSBP Batam dan CBD Batam dalam 6 bulan pertama di tahun 2020.


Asisten Deputi Menteri bidang Moneter dan Neraca Pembayaran Kementerian Koordinator Perekonomian, Dr. Edi Prio Pambudi menyatakan perlunya menciptakan efisiensi dalam proses berbisnis, termasuk di dunia medis.


“Sekarang ini sudah menjadi pertimbangan kami harus mengetahui informasi di luar profesi. Jadi, dokter juga harus tahu tentang pengembangan teknologi. Apalagi blockchain ini merupakan teknologi buku besar yang terdistribusi. Jadi, dokter dapat mengetahui data lengkap pasien, baik jenis penyakit, obat, maupun tindakan yang telah dilakukan sebelumnya, tanpa harus meminta kepada pihak yang diundang. Karena datanya sudah tersedia di blockchain. ”Jelas Edi Prio Pambudi.


Baca juga :

Karyawan / Ti BP Batam Gelar Upacara Bendera HUT ke-74 RI

19 Pejabat Eselon III Dan 26 Pejabat Eselon IV Dilantik / Rotasi Oleh Kepala BP Batam

Ia juga mengatakan, bahwa dokter dapat memberikan keamanan yang tersedia di dalam blockchain dapat dimanfaatkan oleh semua pihak. 


Untuk perkembangan KEK RSBP Batam, Edarkan tentang saat ini pihaknya masih menunggu proses jejak pendapat. Hal itu dilakukan guna menghindari tantangan yang ada di Batam.


“Kami menentang membuat percepatan yang disebut transfer teknologi. Presiden selalu mendorong untuk berkompetisi dengan dunia, membuat kita harus cepat membuat teknologi. Jangan sampai lagi dengan negara lain, ”kata Edi lagi.


Sebagai meminta bisnis yang baru, Edi berharap RSBP Batam dapat berkembang cepat, mendatangkan investor, dan pelanggan yang membutuhkan layanan dari RSBP Batam. (Rilis) 



Share on Social Media