Batam, News, Pendidikan

Kemenristekdikti Resmikan Gedung Hanggar Perawatan Pesawat Udara Politeknik Negeri Batam

Juliadi | Kamis 18 Jul 2019 17:05 WIB | 4185

BUMN/BUMD/BUMDES
Menteri/Wamen


Kemenristekdikti RI menandatangani prasasti gedung Hanggar perawatan pesawat udara (Foto : Adi)


MATAKEPRI.COM, Batam - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) meresmikan Gedung hanggar perawatan pesawat udara kokok Haksono Djatmiko politeknik Negeri Batam, Kamis (18/7/2019) bertempat kampus Politeknik Negeri Batam.


Dalam kegiatan ini juga di hadiri oleh Kemenristekdikti RI (Prof. H. Mohammad Nasir., Ph.D., Ak) Wakil Walikota (Amsakar Achmad) Direktur Politeknik Negeri Batam (Dr. Ir. Priyono Eko Sanyoto) serta tamu Undangan dan mahasiswa /mahasiswi Politeknik Negeri Batam.


"Sekarang bagaimana menghasilkan sumber daya manusia yang menangani tentang itu (peralatan Airlines) dalam pendidikan ini potensi yang sangat besar, "ungkap Prof. H. Mohammad Nasir.,Ph.D., Ak.


Nasir, juga telah meminta kepada Direktur Politeknik Negeri Batam supaya dapat berkomunikasi dengan Dirjen yang mengurus pengembangan politeknik supaya tahun 2020 supaya ada tempat praktik mahasiswa disini tentang pesawat jet.


"Permintaan disini sangat tinggi sekali, jika ilmu sudah jadi dapat memimpin terhadap airbas atau wings sehingga Singapura mengambil Sumber Daya Manusia dari sini, "ujar Nasir.


Dikatakan Nasir, selain itu bahasa Inggris juga di tingkatkan juga. Dan habis ini ia akan berkoordinasi dengan Kementrian BUMN yang punya pesawat yang tidak terpakai, jika ingin di beli. Menurutnya di beli dengan Harga murah.


"Jadi mereka mendapatkan keuntungan dari luar usaha mereka, karena menjual barang rongsokkan, "jelas Nasir.


Nasir, melanjutkan yang mempunyai Airframe, Hanya ada tiga tempat. Dan kalau di kementerian yang ada di kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan tetapi tidak besar seperti di Politeknik Negeri Batam ini.


Nasir, berharap supaya Batam ini dapat mensuplai Sumber Daya Manusia Airframe baik itu di Garuda, Lion, Sriwijaya, Citilink maupun Airlines - Airlines yang lain.


Menurut Nasir, Kompititer Politeknik Negeri Batam bukan dari Jawa atau daerah lain, melainkan Singapura, Malaysia dan Negara lainnya.


Nasir, menambahkan untuk Dosen dari Politeknik Negeri Batam, bukan dari Akademis semua.


"jangan - jangan Dosen dari Akademisi tidak paham tentang Industri, "ucap Nasir.


Nasir, menuturkan bahwa sebagian dari orang industri di jadikan Dosen Politeknik Negeri Batam, dan untuk pembelajaran cukup 30 % teori dan 70% Praktik sehingga bukan untuk Training kerja, akan tetapi langsung kerja Dan orang akan mencari tenaga kerja pembuat pesawat dari Politeknik Negeri Batam. (Adi) 



Share on Social Media